Mohon tunggu...
Harry Ramdhani
Harry Ramdhani Mohon Tunggu... Teknisi - Immaterial Worker

sedang berusaha agar namanya di (((kata pengantar))) skripsi orang lain. | think globally act comedy | @_HarRam

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Final NBA Tersulit Los Angeles Lakers

10 Oktober 2020   00:07 Diperbarui: 10 Oktober 2020   08:36 1160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Los Angeles Lakers akan kembali mengenakan Mamba Jersey untuk menjuarai Final NBA. (Foto: AFP/Douglas P. DeFelice via kompas.com)

Los Angeles Lakers hanya butuh 1 kemenangan lagi untuk menyelesaikan musim yang panjang ini. Los Angeles Lakers hanya butuh 1 kemenangan lagi untuk menambah koleksi piala menjadi 17, terbanyak di antara tim NBA manapun.

Los Angeles Lakers hanya butuh 1 kemenangan lagi untuk memberi penghargaan pada Kobe dan Gigi. Los Angeles Lakers hanya butuh 1 kemenangan lagi, pada pertandingan ke-5 di Final NBA, dengan mengenakan Mamba Jersey.

Sekadar informasi: alasan Los Angeles Lakers selalu memakai Mamba Jersey pada pertandingan kedua, karena Gigi Bryant menggunakan jersey nomor 2 --selain melawan Portland Blazers, karena saat itu ulang tahun Kobe.

Los Angeles Lakers tidak butuh prediksi analis-analis NBA yang sejak awal menempatkan Los Angeles Lakers pada peringkat 6-7 sebagai kandidat tim yang berpeluang juara.

Los Angeles Lakers tidak butuh ucapan apapun lagi dari Max Kellerman yang sejak awal musim merendahkan Lakers dan LeBron James. Sungguh, bahkan setelah ia mengatakan Kawhi Leonard lebih baik dari Kobe Bryant. Itu sudah cukup menyakitkan. Terlebih reaksinya setelah LA Clippers kalah pada ronde kedua dari Denver Nuggets. Whoops!!!

Los Angeles Lakers hanya butuh 1 kemenangan lagi. Sebab ini musim tersulit bagi mereka. Akan kuurutkan, tentu saja, agar kalian bisa memberi rispek pada Los Angeles Lakers!

***

Pada awal musim, Magic Johnson mengundurkan diri dari Los Angeles Lakers. Posisinya digantikan sekaligus diemban sendirian oleh Rob Pelinka. Ia merangkap sebagai Executive Presiden sekaligus General Manager.

Rob Pelinka hanya punya Jennie Buss sebagai pemilik dan LeBron James yang memimpin tim. Keputusan pertamanya, kalian tahu, merekrut Frank Vogel sebagai Kepala Pelatih. Untunglah Rob Pelinka juga mengajak Jason Kidd dan Phil Handy sebagai asisten pelatihnya.

Sudah begitu kontroversi antara NBA dengan China pada Oktober 2019. Isu terbesarnya bahkan sampai ingin dihentikan. GM Houston Rockets, Daryl Morey mencuitkan dukungannya untuk kemerdekaan Hong Kong.

Respon China atas cuitan tersebut adalah menyuspen tayangan NBA. Adam Silver selaku Komisioner NBA tentu kehilangan banyak pemasukan.

Untunglah, 10 jam sebelum pertandingan ke-5 dimulai, China sudah membuka aksesnya. Konon, karena rating NBA rendah.

Dan... pada akhir Januari 2020, Los Angeles Lakers kehilangan Kobe Bryant.

Itu bukan yang terakhir. NBA mesti dihentikan karena pandemi Covid-19. NBA dilanjutkan dengan beragam catatan protokol kesehatan. NBA Bubble dimulai.

Lancar? Tidak! Kekerasan rasial kembali terjadi di Kinosa, Milwaukee. Polisi melepaskan 7 kali tembakan kepada warga kulit hitam hingga tewas di tempat.

Para pemain NBA memboikot kompetisi dengan tidak melanjutkan sisa pertandingan sebelum ada keadilan.

Para petinggi NBA tidak bisa berbuat banyak selain menjanjikan kepada para pemain untuk memfasilitasi orang-orang untuk bisa dengan mudah memberi suara pada Pemilu Presiden AS 2020.

Donald Trump tentu tidak suka. Bahkan sejak NBA Bubble dimulai, ia secara terbuka menyatakan kekesalannya pada pihak NBA karena terus menentangnya. Terlebih berlutut dengan satu kaki sebagai simbol perlawanan ketika menyanyikan lagu kebangsaan sebelum pertandingan dimulai.

Itu saja? Tidak! Los Angeles Lakers mesti kehilangan semua penghargaan individual: Defensive Players dan MVP, diambil oleh Giannis. Anthony Davis dan LeBron tidak; lalu Executive President didapat Lawrence Frank dari LA Clippers.

Kini setelah semua diambil, Los Angeles Lakers sudah sampai final, orang-orang bilang ini cara NBA memberi juara dengan cuma-cuma kepada Lakers karena hanya melawan Miami Heat.

Namun, ketika Heat bisa memenangkan pertandingan ke-3, terlebih Jimmy Butler tampil memesona dengan 40 poin plus triple-double, semua mewanti-wanti kepada Lakers bisa kalah di Final.

Akan kuulang: Los Angeles Lakers bukan LA Clippers yang sudah unggul 3-1 lalu berbalik kalah 4-3; Los Angeles Lakers bukan Golden State Warriors yang kalah dari Cleveland Cavaliers dan LeBron James setelah ungguh 3-1. Bukan!

Nah, bagaimana prediksi pada pertandingan ke-5 ini? Seperti yang ditanyakan Rachel Nichols: The Heat can win game 5 if ___?

"If LeBron doesn't play," jawab Matt Barnes.

Los Angeles Lakers hanya butuh 1 kemenangan lagi untuk memberi ring ke-17 pada musim ke-17 LeBron James.

Pesanku: 11 jam setelah tulisan ini kalian baca, kalian akan melihat Los Angeles Lakers menjadi juara NBA 2019-2020 --with Mamba Jersey.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun