Mohon tunggu...
Harry Ramdhani
Harry Ramdhani Mohon Tunggu... Teknisi - Immaterial Worker

sedang berusaha agar namanya di (((kata pengantar))) skripsi orang lain. | think globally act comedy | @_HarRam

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Final NBA Tersulit Los Angeles Lakers

10 Oktober 2020   00:07 Diperbarui: 10 Oktober 2020   08:36 1160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Los Angeles Lakers akan kembali mengenakan Mamba Jersey untuk menjuarai Final NBA. (Foto: AFP/Douglas P. DeFelice via kompas.com)

Sudah begitu kontroversi antara NBA dengan China pada Oktober 2019. Isu terbesarnya bahkan sampai ingin dihentikan. GM Houston Rockets, Daryl Morey mencuitkan dukungannya untuk kemerdekaan Hong Kong.

Respon China atas cuitan tersebut adalah menyuspen tayangan NBA. Adam Silver selaku Komisioner NBA tentu kehilangan banyak pemasukan.

Untunglah, 10 jam sebelum pertandingan ke-5 dimulai, China sudah membuka aksesnya. Konon, karena rating NBA rendah.

Dan... pada akhir Januari 2020, Los Angeles Lakers kehilangan Kobe Bryant.

Itu bukan yang terakhir. NBA mesti dihentikan karena pandemi Covid-19. NBA dilanjutkan dengan beragam catatan protokol kesehatan. NBA Bubble dimulai.

Lancar? Tidak! Kekerasan rasial kembali terjadi di Kinosa, Milwaukee. Polisi melepaskan 7 kali tembakan kepada warga kulit hitam hingga tewas di tempat.

Para pemain NBA memboikot kompetisi dengan tidak melanjutkan sisa pertandingan sebelum ada keadilan.

Para petinggi NBA tidak bisa berbuat banyak selain menjanjikan kepada para pemain untuk memfasilitasi orang-orang untuk bisa dengan mudah memberi suara pada Pemilu Presiden AS 2020.

Donald Trump tentu tidak suka. Bahkan sejak NBA Bubble dimulai, ia secara terbuka menyatakan kekesalannya pada pihak NBA karena terus menentangnya. Terlebih berlutut dengan satu kaki sebagai simbol perlawanan ketika menyanyikan lagu kebangsaan sebelum pertandingan dimulai.

Itu saja? Tidak! Los Angeles Lakers mesti kehilangan semua penghargaan individual: Defensive Players dan MVP, diambil oleh Giannis. Anthony Davis dan LeBron tidak; lalu Executive President didapat Lawrence Frank dari LA Clippers.

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun