Tonton saja cuplikan-cuplikan Anthony Davis 10 pertadingan terakhir. Membosankan. Selalu seperti itu polanya.
Namun, pada pertandingan melawan Orlando Magic, sulit sekali LeBron melakukan itu. AD sudah di sepertiga-pertahanan lawan, tapi LeBron sudah mendapat penjagaan dan tekanan dari Fourniet.
2/
Orlando Magic memperbaiki cara menyerang pada quarter-2 dengan membiarkan pertahanan seperti awal. Sedangkan sebaliknya, Lakers justru terlihat kendor mengelola pertahanan.
Hasilnya: Lakers 51 - 38 Orlando Magic.
Tim tuan rumah mampu menambah 27 poin, sedangkan Lakers hanya memasukan 25 poin --beda 1 poin dengan quarter-1.
Orlando Magic dengan percaya berani masuk ke paint-area, meski di sana sudah menunggu AD dan JeVale atau Howard.
Semakin minim melakukan lemparan 3-poin. Jikapun terpaksa dan terbuka, pasti pemain yang menunnggu melakukan rebound dengan ukuran yang kecil.
Bukan offensive-rebound yang mereka cari, melainkan defensive-foul karena perebutan bola. Cerdas.
Karena secara bergantian melakukan pelanggaran, akhirnya rotasi pemain dilakukan. Pola pertahanan Lakers berantakan.
3/
Sepertinya benar, masalah Lakers ada pada sedikitnya shooter. Tidak selamanya Danny Green tampil konsisten seperti membuat 2 tembakan 3-point pada setiap quarter. KCP, sampai pertandingan terakhir, masih dipompa kembali mentalitas dan kepercayaan dirinya.
Troy Daniels kurang mendapat menit bermain. Jared Dudley... ah sudahlah. Hanya melempar yang ia bisa. Sekalinya bermain lebih dari 10 menit, ia berkelahi dan dikeluarkan.