Dzawin menceritakan pengalamannya ketika pertama kali makan daging kucing. Siap atau tidak, percaya atau tidak, ketika itu pasti yang mendengar akan kaget: kok bisa-bisanya makan daging kucing?
Tapi, sekali lagi, berkat penampilannya yang komunikatif dengan penonton, bit yang Dzawin lemparkan bisa diterima dan baik-baik saja.
Kuncinya, menurutku, karena sebelum sampai pada bit tersebut Dzawin sudah mendapatkan simpati dari penonton. Jadi, yang ada bukannya sedang menggurui, melainkan orang yang bercerita saja.
Sekaget apapun yang penonton dengar dari Dzawin bisa saja dianggap angin lalu. Ibarat cerita, itu bisa dinilai fiktif bagi yang tidak mendengar.
Lantas bagaimana denganku? Buatku biasa saja. Bahkan, jauh sebelum mendengar bit Dzawin tentang itu, aku sudah pernah membaca cerpen yang lebih mengerikan dari itu. Objeknya saja yang berbeda, yang satu tentang kucing; sedangkan cerpen yang pernah aku baca adalah anjing.
10/
Satu-satunya yang tidak bisa aku nikmati adalah penampilan Fajar Nugra dan Wanda sebagai host. Suaranya tidak begitu jelas terdengar di lantai 2.
11/
Aku keget: ternyata Bogor (Hujan) Tawa akan rutin diadakan setiap bulan. Sepengetahuanku, dari apa yang aku curi-curi dengar, akan ada hingga akhir tahun 2019.
Yang membuatku tidak sabar: Bogor (Hujan) Tawa volume-2 akan mempertemukan kembali Ridwan Remin dengan Mamat Alkatiri. Semacam reuni final SUCI-7 KompasTV.
+1/
Wow fakta, faktanya wow: kata Kamil, ikan bandeng itu kagetan.
*) Update: Bogor (Hujan) Tawa Vol. 2.
Kerjaannya @JuiPurwoto di sela-sela gak ada Kerjaan.#BogorHujanTawa #StandUpComedy pic.twitter.com/kaaMvunP1B— Dede Kendor (@DedeKendor) September 4, 2019