![Fajar Nugra. (Foto: Pio K. -- StandUpIndo)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/03/23/img-20190323-060710-5c956b933ba7f763250029c0.jpg?t=o&v=555)
Gimana yha? Ngng... yang kentara adalah bit dia yang membahas batal jadi opener World Tour Pandji di China, lebih pas. Timing, act-out, sampai delivery. Sempurna.
Kini aku tinggal menunggu Fajar Nugra siap untuk membuat stand-up special sendiri.
4/
Oia, pembawa acara malam itu juga lucu: Yusril dan Mukti Entut.Â
![Mukti Entut and Yusril. (Foto: Pio K. -- StandUpIndo)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/03/23/img-20190323-060722-5c956bc17a6d8878ee6d39e9.jpg?t=o&v=555)
Kok bisa?
5/
Ketika kita mulai terbiasa dengan polarisasi --jika tidak ini, maka kita itu-- pada segmen Battle of Champions: SUCI vs SUCA sungguh kentara. Mas Cemen dari SUCA menyerang Indra Jegel, begitu juga sebaliknya; Aci kepada Ridwan Remin; tetapi tidak dengan Bintang Emon kepada Popon Kerok.
Tanpa sedikit mengecilkan yang lain, aku hanya ingin fokuskan kepada 2 penampil saja: Ridwan Remin dan Bintang Emon. Soalnya, hanya kedua komika itu yang tampil di luar ekspetasi (saya atau penonton yang menonton mereka).
![Ridwan Remin. (Foto: Pio K. --StandUpIndo)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/03/23/img-20190323-060638-5c956c180b531c02cf0b9671.jpg?t=o&v=555)
Sialnya, lucuk.
Begini. Aku bukan orang yang mudah terhibur dengan 'dark comedy'. Butuh kesiapan atau paling tidak memahami apa yang dibicarakan --jika memang tidak bisa merasakan. Ridwan Remin menceritakan bagaimana ia rindu sosok Ibunya. Ia bahkan mengupas sedikit saat waktu-waktu terakhir bersamanya.