Seperti yang tadi sudah dijelaskan dan sebagaimana orang-orang lakukan. Kopi ditaruh digelas, kemudian ditubruk langsung dengan air panas.
Kopi yang digunakan sekitar 15 gram. Ditubruk. Kemudian ditunggu sebentar hingga kopi "termasak" langsung di gelas, sebelum diaduk. Tanpa gula, tanya saya. "Kalau mau mencoba rasa asli kopi ya, gak pake gula," jawab Agung.
Semua air liur yang ada di mulut secara tiba-tiba hilang. Meluncur mulus ke tenggorokan. Hati pun jadi ragu untuk mencobanya. Sebab, setahu saya, kopi di mana-mana memang pahit, tapi hambokya dikasih gula barang sedikit agar supaya gak perih.
Setelah dirasa cukup, Agung langsung meminta saya untuk mencoba. Saya ambil sendok dan meniupnya pelan-pelan. Pelan-pelan sambil berharap: Agung akan iba melihat saya dan akhirnya menambahkan gula. Tapi itu tidak terjadi. Agung menunggu saya mencecap kopi tubruk tersebut. Kopi langsung saya ludahkan, seperti halnya Q Gereder kenamaan.
Saya tahu itu cara tersebut dari film "Filosofi Kopi". Mudah memang kalau sekadar meniru. Namun yang saya lakukan bukan seperti yang dimaksudkan untuk cepat menetralkan kopi di lidah, melainkan karena kopi tersebut benar-benar pahit. Tidak ada lagi selain itu. Titik!
Beberapa tetes nampaknya ada yang tertelan dan rasa pahit itu lama sekali terasa. Jika dianalogikan, laiknya sulit memaafkan mantan yang pergi meninggalkan saat sedang sayang-sayangnya karena selingkuh. Pahit.
Agung meletakan gelas di atas timbangan digital. Setelah itu ia menutup gelas itu dengan dripper. Namun sebelumnya ia sterilkan dengan mengguyur menggunakan air panas. Baru setelahnya pada dripper itu ditaruh filter paper yang nantinya ditaruh bubuk kopi.
Berat kopi dibuat sama: 15 gram. Dari katel yang berisi air panas, Agung menyiramkan kopi itu secara perlahan dengan memutar-mutar-mengambang di atasnya. Perlahan tetesan Kopi Liong Bulan itu mulai turun dari dripper ke gelas. Agung menyalakan timer dari gadget. "3 menit semestinya cukup," katanya. Maksudnya?
"Karena tekstur bubuk Kopi Liong Bulan itu sangat halus, jadi sedikit lama. Biasanya paling 1-2 menit cukup," lanjut Agung menjelaskan alasannya menyalakan timer itu.
Setiap kali air di filter paper itu surut, maka Agung akan menuangkan kembali dengan cara yang sama. Terus hingga 3 menit dan setengah gelas itu telah berisi kopi.