Mohon tunggu...
Harry Ramdhani
Harry Ramdhani Mohon Tunggu... Teknisi - Immaterial Worker

sedang berusaha agar namanya di (((kata pengantar))) skripsi orang lain. | think globally act comedy | @_HarRam

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tentang Kebetulan dan Hal-hal yang Tidak Diinginkan

12 Juli 2017   15:59 Diperbarui: 13 Juli 2017   02:06 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (@kulturtava)

1/

Seorang pelawak pernah dikabarkan telah (di)berhenti(kan) dari beberapa stasiun tv karena dikira menghina satu golongan tertentu. 

2/

Edgar Allan Poe pernah menulis sebuah cerita pendek yang mengisahkan betapa kelamnya kehidupan seorang pelawak pada masa kerajaan: Hop-Frog.

3/

Dulu, bersama pasangan saya yang-telah-menjadi-dahulu, kami sering mendebat apa saja. Yang lebih sering karena selera; yang jarangnya karena sikap. Buat kami, dulu, itu seru: perbedaan (pendapat) menjadi warna dalam hubungan kita.

Namun, ada satu perdebatan oleh kami --saya, khususnya-- sebisa mungkin hindari: tentang siapa dia antara kami yang percaya apa kebetulan itu ada?

Bukan karena tidak ingin. Tidak! Tapi ketika argumen saya tidak bisa dibantah olehnya, untuk yang satu ini, kami lebih sering bertengkar. Kemudian kami saling diam-diam untuk waktu yang cukup lama. Saya tidak suka pertengkaran, begitu juga dia, saya kira.

Bagi saya kebetulan itu tidak ada. Semua sudah diatur dari sana-Nya. Dia tidak percaya. Kebetulan itu ada, sebab semua yang dilakukan tiba-tiba (improvisasi atau apalah itu) menghasilkan kebetulan yang tidak diduga. Sudah begitu, kami punya latar kepercayaan dan keyakinan yang berbeda. Sudah. Kelar.

4/

Percayalah, yang menjengkelkan dari punya hubungan yang berbeda secara keyakinan itu ketika (1) susahnya dapat restu orangtua untuk sekadar dekat, lalu (2) masing-masing dari kita, secara bersamaan, sadar kalau hubungan ini sukar untuk bisa dipertahankan karena perbedaan keyakinan. Selama kami tidak sadar untuk poin yang kedua, hubungan kami baik-baik saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun