Apa yang disuarakan Candra Malik pada buku ini, barangkali, adalah keriuhan yang kita harapkan. Permenungan yang bisa saja kita tunggu untuk hal-hal yang semula tidak perlu. Kerinduan akan cinta. Cinta yang dirindukan. Sebermula memang sekadar kata, sampai akhirnya menjadi tindak nyata. Atau tetap menjadi kata juga tidak apa-apa. Itulah fatwa.
***
Saya kira cukup. Dari keenam buku ini, ada yang sudah kamu baca? Jika pilihan buku-buku ini tidak berkenan, silakan tambahkan. Saya dengan senang hati membacanya di kemudian hari. Dan, tentu, saya menulis ini ketika ketupat dan opor ayam di rumah sudah habis di lebaran hari pertama. Begitu cepat memang makanan itu meninggalkan kita. Semoga dipertemukan lagi dengan ketupat dan opor ayam di lebaran-lebaran berikutnya. Amin.
Perpustakaan Teras Baca, 26 Juni 2017
*) NB: Btw-btw semua buku ini bisa kamu baca dan pinjam di Perpustakaan Teras Baca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H