Mohon tunggu...
Harry Ramdhani
Harry Ramdhani Mohon Tunggu... Teknisi - Immaterial Worker

sedang berusaha agar namanya di (((kata pengantar))) skripsi orang lain. | think globally act comedy | @_HarRam

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

1 Hari dan 11 Kejadian yang Melelahkan

28 Mei 2017   17:28 Diperbarui: 29 Mei 2017   12:27 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Segerbolan anak muda baru saja selesai minum-minum di warung. Mabuk. Entah sudah habis berapa botol, yang jelas ketika jeda pertandingan arsenal bau minuman itu sudah amat menyengat. Saya ditawari, saya tolak, saya bilang mau nerusin nonton bola dan saya pulang ketika itu.

Mereka yang mabuk masih tidur-tiduran di warung dan anak-anak yang membangunkan sahur lewat di depan mereka. Berisik memang. Semua benda yang bisa dibunyikan mereka gunakan. Motor digeber. Klakson juga dipencet berulang. Mabuk atau tidak, saya kira akan terganggu. Melihat itu, mereka yang habis mabuk bangun dan mengejar anak-anak yang tengah membangunkan sahur. Beberapa tertangkap dan dipukuli.

Mendengar cerita itu saya bingung mesti berpihak pada siapa: yang mabuk dan membenarkan tindakan mereka memukuli orang atau anak-anak yang membangunkan sahur tapi rusuh seperti itu?

10/

Peang bangun. Setiap puasa peang selalu ikut sahur, tapi tidak puasa. Tahun ini ia ingin puasa katanya. Saya bebaskan saja. Beribadah mesti dari keikhlasan diri sendiri, bukan paksa dari oranglain. Jika ingin, lakukan. Jika tidak, belajarlah.

Ketika sedang asyik makan dua telor ceplok, peang bilang kalau bulan ini puasa ingin dibelikan hadiah. Apa saja, yang penting hadiahnya dibungkus dengan kertas kado. Itu baru namanya hadiah, bagi peang.

Saya iyakan saja, entah nanti peang minta apa.

11/

Benar saja. Perut saya sakit. Mules-mules. Sudah dua kali buang air. Isi perut serasa kosong. Ada rasa lapar menganga. Baru ingin tidur, peang masuk ke kamar sambil meminum susu dingin.

Saya jadi tahu, kalaupun Peang minta hadiah, tentu bukan karena puasanya, tapi deal-deal lain yang saya dan Peang sepakati. Semisal: tidak hanya masuk peringkat 10 besar di kelas, seperti semester lalu.

Perpustakaan Teras Baca, 28 Mei 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun