Perkelahian akhirnya pecah. Ewok babak belur. Lima melawan satu. Sekuat apa pun usaha bertahan, lima tetaplah lima orang.*
***
Semestinya tidak ada hari itu. Atau lebih tepatnya hari itu tidak terjadi. Namun apa boleh bikin, hari itu terjadi juga. Imas pergi dan Ewok selalu menunggu kabar Imas kembali. Sialnya lagi, Ewok ditemukan mati di bawah pohon randu dekat Jalan Asia-Afrika, tempat di mana surat kabar didistribusikan nanti pagi --yang mana hari itu surat kabar memang sedang libur dan orang-orang menganggap Ewok sedang tidur.
3/ Keduanya tidak bertemu, tapi dulu mereka pernah sepakat: akan selalu saling mencari, meski ada yang telah melupakan.
EWOK MENCINTAI IMAS dan begitu juga sebaliknya, tidak ada yang perlu diragukan kecuali keadaan dan kenyataan: Imas pergi untuk akhirnya dipaksa menikah dengan pilihan orangtua dan Ewok tidak bisa memaksa. Dan pertemuan terakhir itu mereka telah bersepakat kalau setelah perpisahan ini akan saling mencari satu sama lain dan saling mencintai dan melengkapi apa-apa saja yang kelak akan mereka lalui dan hidup bersama dan berjanji tidak ada lagi yang pergi dan Imas akan semakin sering bercerita tentang apa saja dan Ewok menulis banyak lagu dari cerita itu dan mungkin entah di Jalan Braga atau Jalan Asia-Afrika Imas dan Ewok melupakan semua itu dan meyakininya sebagai mimpi.
Bandung, 26 November 2016
*) Diambil dari satu fragmen novel "Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas" karya Eka Kurniawan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H