Mohon tunggu...
Harry Ramdhani
Harry Ramdhani Mohon Tunggu... Teknisi - Immaterial Worker

sedang berusaha agar namanya di (((kata pengantar))) skripsi orang lain. | think globally act comedy | @_HarRam

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

[Cerpen] Serupa Puteri Malu

11 September 2016   14:02 Diperbarui: 11 September 2016   17:47 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: pixabay.com

KEDUA ANAKNYA DATANG tadi pagi setelah mendengar berita kalau ada seorang laki-laki tua tewas di pinggir jalan tapi tidak diketahui identitas dirinya. Kedua anaknya khawatir dan memutuskan untuk mencari tahu sendiri. Sebab ciri-ciri yang disebutkan persis dengan ayahnya.

DARI DALAM KAMAR terdengar tangis bayi. Mata Pak Badrun pun dibuka. Seakan ia tersadarkan sesuatu. Tangan kanannya masih menggenggam jari cucunya. Pak Badrun menggiring cucunya masuk kamar, menuju sumber suara tangis itu.

Pak Badrun duduk di sisi ranjang sambil melihat dengan jelas sesosok bayi yang tengah merengek. Diangkatnya bayi itu. Digendong dengan kehangatan yang rindu.

Tak ada lagi sepi dan kesepian, di rumah itu, di dalam diri Pak Badrun.

Perpustakaan Teras Baca, 11 September 2016

*) Terinspirasi dari Cerita Anak yang ditulis Seruni "Puteri Malu" untuk eBook #Jilid4 @TerasBaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun