Yaelah. Jam kerja masinis itu 6 jam/hari. 6 - 1. Enam hari kerja, satu hari libur. Bogor - Jakarta Kota itu paling cepat 1 setengah jam. Bolak-balik 3 jam. Paling satu hari cuma 2x narik. Terus yang ke Jatinegara, paling cuma 1x.
Berarti kalau gitu, bila dihitung-hitung bisa lebih dari 8 juta/bulan, dong?
Bisa.
Masinis bisa salah?
Semua juga bisa. Namanya juga manusia. Tapi, keselahan atau kelalaian dibagi 3: ringan, sedang dan berat.
Membedakannya?
Lewat contoh kasus saja biar mudah. Ingat si Itu? Sekarang dia masinis. Pernah satu kali melanggar. Kereta berhenti melebihi peron di Stasiun Pondok Cina. Katanya, rem saat itu macet. Akhirnya dia tidak narik kereta sampai 3 bulan. Itu ringan.
Lha enak. 3 bulan absen doangan.
Apanya yang enak? Waktu itu dia lagi baru kerja sudah banyak cicilan. Rumah, motor, HP dll., biasanya tertutupi malah dihitung-hitung defisit. Tidak cukup dari gaji pokok saja.
Oh. Hidup kokya foya-foya. Mbokya sederhana udah enak toh, ya. Terus kalau yang pelanggaran sedang?
Untuk yang sedang, biasanya karena lalai pada sinyal kereta. Masinis bisa dipecat kalau begitu.