Barangkali Mas-mas di stasiun itu lupa: mengubah kebiasaan dengan yang lain itu bukan perkara mudah. Lebih tepatnya, tidak tahu mesti menggunakan transportasi macam apa.
Ketiga, saat kereta mengalami pemotongan rute perjalanan. Misal, kamu ingin ke Stasiun Jakarta Kota tiba-tiba kereta tersebut hanya sampai Stasiun Manggarai. Alasannya, mengurangi antrean kereta. Itu pun biasanya saya tahu dari twitter resmi kereta. Jika tidak, mana saya tahu. Sebab yang sudah-sudah, petugas yang keliling-bolak-balik itu hanya memeberi tahu kalau kereta hanya sampai di sini. Lalu, menyilakan turun.
Biasanya mimin twitter kereta akan mencuit begini: "Untuk mengurangi antrean perjalanan, maka No. KA (...) jurusan (... - ...) hanya sampai  Stasiun (...). Mohon maaf atas ketidaknyamannya."
***
Jadi, sudah tahu alasannya mengapa pengguna kereta selalu menjadi contoh pacar idaman?
Ya, tentu, karena pengguna kereta sudah terbiasa memaafkan. Apapun bentuknya. Mereka dengan lapang menerima. Bukankah sebuah hubungan yang langgeng selalu diisi dengan saling memaafkan?
Sepakat atau tidak, sejatinya kita paham seperti apa cara kereta membuat langgeng hubungannya dengan penggunanya.
Perpustakaan Teras Baca, 13 Juli 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H