Mohon tunggu...
Harry Ramdhani
Harry Ramdhani Mohon Tunggu... Teknisi - Immaterial Worker

sedang berusaha agar namanya di (((kata pengantar))) skripsi orang lain. | think globally act comedy | @_HarRam

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Contoh Pacar Idaman: Pengguna Kereta

13 Juli 2016   23:26 Diperbarui: 14 Juli 2016   09:55 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Kereta kosong. Berkah banget. Bisa duduk dengan hati kosong, karena tak ada kamu di sisiku" - @1bhicara | Nyang foto: @1bichara

Barangkali Mas-mas di stasiun itu lupa: mengubah kebiasaan dengan yang lain itu bukan perkara mudah. Lebih tepatnya, tidak tahu mesti menggunakan transportasi macam apa.

Ketiga, saat kereta mengalami pemotongan rute perjalanan. Misal, kamu ingin ke Stasiun Jakarta Kota tiba-tiba kereta tersebut hanya sampai Stasiun Manggarai. Alasannya, mengurangi antrean kereta. Itu pun biasanya saya tahu dari twitter resmi kereta. Jika tidak, mana saya tahu. Sebab yang sudah-sudah, petugas yang keliling-bolak-balik itu hanya memeberi tahu kalau kereta hanya sampai di sini. Lalu, menyilakan turun.

Biasanya mimin twitter kereta akan mencuit begini: "Untuk mengurangi antrean perjalanan, maka No. KA (...) jurusan (... - ...) hanya sampai  Stasiun (...). Mohon maaf atas ketidaknyamannya."

***

Jadi, sudah tahu alasannya mengapa pengguna kereta selalu menjadi contoh pacar idaman?

Ya, tentu, karena pengguna kereta sudah terbiasa memaafkan. Apapun bentuknya. Mereka dengan lapang menerima. Bukankah sebuah hubungan yang langgeng selalu diisi dengan saling memaafkan?

Sepakat atau tidak, sejatinya kita paham seperti apa cara kereta membuat langgeng hubungannya dengan penggunanya.

Perpustakaan Teras Baca, 13 Juli 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun