Yang menarik dari novel Kolam Darah itu, tentang bagaimana memecahkan kasus pembunuhan yang dilakukan hantu.
Pada bagian awal, dijelaskan secara rinci proses pembunuhan itu. Juragan Besar yang terpampang di lukisan, tiba-tiba hidup. Suharyadi, sang Juragan, yang tengah memandangi lukisan itu sambil mencaci Juragan Besar, ayahnya. Juragan Besar terus mengejarnya. Dan pembunuhan terjadi di halaman depan rumahnya. Ketika polisi datang, Suharyadi sudah dalam keadaan dengan keris tertusuk di bagian jantungnya.
Lalu terjadilah pembunuhan-pembunuhan lainnya di rumah itu. Ya, semua mesti mati oleh dendam. Seperti halnya cerita pada film-film horor Indonesia.
Namun, membaca Abullah Harahap adalah membaca perkembangan kesusastraan horor kita. Ia, saya kira, pionir terhadap cerita-cerita horor yang kita nikmati sekarang ini.
Perpustakaan Teras Baca, 2 Juli 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H