[caption caption="Sumber Gambar: conaxe.com"][/caption]1/
Penyair tahu, bagaimana cara merawat bunga
dan merangkainya menjadi doa.
itu ia hadiahkan
: pada buku puisi pertama dan terakhirnya.
2/
apalah artinya menjadi badut
ulang tahunmu,
bila tak sanggup menutupi kesedihan
saat kamu berdoa untuk kesehatan keluargamu?
3/
sudah genap enam tahun yang lalu.
doa yang kamu panjatkan masih sama
: aku ingin mati
bersama lilin-lilin ini.
4/
Saya buka kado ke-enam.
Isinya doa,
pelukan
dan undangan pernikahanmu.
terima kasih masih ingat.
5/
lihat, kekasih, bunga itu bermekaran.
tumbuh di cangkir kopimu;
yang hitam
yang baru saja selesai kamu doakan.
6/
yang selalu tidak ada di hari ulang tahunmu.
enam huruf: hadiah.
yang selalu ada di hari ulang tahunmu.
enam huruf: tangis.
7/
semenjak doa kamu namai luka
kamu tahu, di atas kue cantikmu itu
tak perlu ada lilin.
cukuplah tangan-tangan yang berserah.
8/
pejamkan matamu, sayang
ingin saya
tiup lilin di matamu.
9/
Enam hari lalu, sebelum perayaan ini
: ada yang tengah mengemas kenangan.
Di masukkan dalam ingatan.
Diikat dengan pita merah-marah-sunyi.
10/
Ini pesta ulang tahun enam tahun akan datang:
hujan pujian, banyak doa dipanjatkan,
tapi tidak ada kamu ikut merayakan.
11/
hari ini ada yang ulang tahun, Tuhan
ia ingin yang ditunggu itu datang
dengan cokelat, bunga atawa
kepastian.
Perpustakaan Teras Baca, 18-03-2016
*) Selamat ulangtaun @Fiksimini, sebelas sajak ini kado untuk kalian.
Â
[caption caption="Perayaan Ulang tahun ke-6 Fiksimini | Sumber Gambar: @Fiksimini"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H