Mohon tunggu...
Harry Ramdhani
Harry Ramdhani Mohon Tunggu... Teknisi - Immaterial Worker

sedang berusaha agar namanya di (((kata pengantar))) skripsi orang lain. | think globally act comedy | @_HarRam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

11 Sajak Fiksimini

18 Maret 2016   14:53 Diperbarui: 18 Maret 2016   14:53 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sumber Gambar: conaxe.com"][/caption]1/
Penyair tahu, bagaimana cara merawat bunga
dan merangkainya menjadi doa.
itu ia hadiahkan
: pada buku puisi pertama dan terakhirnya.

2/
apalah artinya menjadi badut
ulang tahunmu,
bila tak sanggup menutupi kesedihan
saat kamu berdoa untuk kesehatan keluargamu?

3/
sudah genap enam tahun yang lalu.
doa yang kamu panjatkan masih sama
: aku ingin mati
bersama lilin-lilin ini.

4/
Saya buka kado ke-enam.
Isinya doa,
pelukan
dan undangan pernikahanmu.

terima kasih masih ingat.

5/
lihat, kekasih, bunga itu bermekaran.
tumbuh di cangkir kopimu;
yang hitam
yang baru saja selesai kamu doakan.

6/
yang selalu tidak ada di hari ulang tahunmu.
enam huruf: hadiah.
yang selalu ada di hari ulang tahunmu.
enam huruf: tangis.

7/
semenjak doa kamu namai luka
kamu tahu, di atas kue cantikmu itu
tak perlu ada lilin.
cukuplah tangan-tangan yang berserah.

8/
pejamkan matamu, sayang
ingin saya
tiup lilin di matamu.

9/
Enam hari lalu, sebelum perayaan ini
: ada yang tengah mengemas kenangan.
Di masukkan dalam ingatan.
Diikat dengan pita merah-marah-sunyi.

10/
Ini pesta ulang tahun enam tahun akan datang:
hujan pujian, banyak doa dipanjatkan,
tapi tidak ada kamu ikut merayakan.

11/
hari ini ada yang ulang tahun, Tuhan
ia ingin yang ditunggu itu datang
dengan cokelat, bunga atawa
kepastian.

Perpustakaan Teras Baca, 18-03-2016

*) Selamat ulangtaun @Fiksimini, sebelas sajak ini kado untuk kalian.

 

[caption caption="Perayaan Ulang tahun ke-6 Fiksimini | Sumber Gambar: @Fiksimini"]

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun