“GAK LUCU!”
“Tapi gak usah senyum-senyum gitu. Ketawa, ya ketawa aja. Kalau lucu, ketawa.”
“Nanti dikira lagi ngeganja; ketawa mulu bawaannya,”
“Nih, ya, kalau mau punya keturunan mesti lebih dulu bercumbu, masa bisa bercumbu kalau gak ciuman dulu. Ye, kan?”
“Auah! Dulu gak masuk waktu pelajaran Biologi Terapan. Lagi sakit. Tipes.”
“Hebat masih inget,”
“Iya, dong, kan dulu cuma kamu yang jenguk. Hujan-hujanan bawa jeruk,”
“Ah, iya. Terus pulang dari rumah kamu yang sakit malah gantian,”
“Terus jeruknya aku titipin ke Mama buat dikasih lagi ke kamu,”
“Tapi waktu itu aku sembuh bukan karena jeruk itu, tapi puisi buatanmu,”
“Puisi? Perasaan aku gak bikinin puisi.”