Mohon tunggu...
harry
harry Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Neverdone, Jurus Membangun Rumah Ecek-ecek dan Tetap Laku Dijual

25 Juli 2017   10:01 Diperbarui: 25 Juli 2017   17:45 782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Oh, iya, agar lebih bisa menekan tukang-tukang ini. Buatlah proyek Anda saat bukan musim kerjaan di sawah. Biasanya mereka petani atau buruh tani juga. Anda harus tekan mereka agar mereka hanya punya satu opsi: mengerjakan pekerjaan dari Anda.

Wah, bisa lebih murah lagi itu...

Keempat, buat perjanjian yang tidak mendetail. Dalam perjanjian intinya Anda cukup menjanjikan akan membangun rumah. Tidak perlu lah sedetail di brosur. Apalagi sedetail di gambar bangunan. Dengan perjanjian minimalis ini Anda akan selalu lebih mudah berkelit apabila terjadi wanprestasi. Perjanjian minimalis menjamin Anda selalu berprestasi. Wong prestasinya cukup bangun rumah kok. Mau tak bangunkan rumah gedhek juga itu kan sudah rumah, bossku...

Kelima, selalu lempar komplain customer ke kontraktor dan perlama tindak lanjut. Pesankan pada kontraktor Anda bahwa Anda hendak membangun rumah kualitas ecek-ecek saja. Ini penting untuk mengukur tingkat komplain yang hendak Anda hadapi.

Katakan Anda membangun 25 rumah. Ternyata hanya ada dua orang saja yang komplain karena besi rangkanya Anda perkecil atau pondasinya ketahuan dangkal. Anda sudah dapat poin penting lagi: mayoritas orang itu jarang komplain. Tentu saja tetap tindak lanjuti komplain di atas. Tapi diperlama....perlama

Ingat movitasi berbanding terbaik dengan waktu!! Semakin lama Anda layani komplainnya, semakin turun motivasi mereka untuk komplain. Kalau Anda cepat-cepat menangani komplain, akan makin cepat datang komplain yang lain karena customer ini merasa mereka cepat direspon. Jadi mereka kecanduan respon yang baik dan cepat.

Dengan memberikan respon yang lambat. Mereka akan jadi malas komplain-komplain lagi. Modaro  kowe customer goblok!

Keenam, jika Anda belum benar-benar menjadi psikopat subklinis yang unggul. Masih setengah-setengah dalam mempraktekkan jurus Neverdone ini sehingga Anda masih merasa berdosa, jurus Neverdone juga memberikan Anda terapi memperkuat mental!

Ketahuilah!!! Bahwa di dunia ini segala sesuatu dikerjakan dengan tidak tuntas oleh manusia! TIDAK TUNTAS!! INGAT!! TIDAK TUNTAS!!! Semua kerajaan gugur membangun ketuntasan dalam kejayaannya. Semua kasus kejahatan hebat seperti pembantaian 1965 juga tidak pernah tuntas. Hambalang saja mangkrak. Inilah prinsip jurus Neverdone. Segala karya manusia adalah tidak tuntas. Yang membuat mereka merasa tuntas adalah mereka sudah melupakan hal itu. Hehe...

Memang sih, ada orang-orang tertentu yang yang mempunyai kebutuhan ketuntasan kognitif. Kalo Anda mantan siswa, mahasiswa cerdas, atau dididik melayani dengan service excellence biasanya Anda juga punya kebutuhan akan hal ini.

Tapi begini lho. Yang namanya "kebutuhan akan ketuntasan kognitif" itu berbahaya karena menjebak Anda untuk tuntas menyelesaikan suatu pekerjaan tapi tidak tercapai goal yang sesungguhnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun