Di balik mural yang terdapat di tembok-tembok itu, ada sosok kreatif yakni Ria Kefi yang adalah tenaga promosi kesehatan yang sudah beberapa tahun ini mengabdi di wilayah kerja Puskesmas Panite.Â
Ria mengaku bahwa kreativitas tersebut berawal keresahannya pada tembok puskesmas yang kelihatan polos.Â
Dia pun lalu bekerja sama dengan para pelaku seni mural di Kota Soe untuk merealisasikan ide yang ada di kepalanya.
"Saya buat konsepnya, lalu minta orang yang bisa untuk menggambarnya. Biasanya orang-orang yang datang berkunjung di puskesmas sering foto-foto di gambar-gambar itu," kisahnya.
Mendegar hal itu, saya pun mengingat, Profesor Winslow pernah mengungkapkan bahwa kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni. Jadi, ilmu dan seni haruslah bersinergi dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dari semua masyarakat.
Tanpa ilmu, seni yang dibuat tak akan bermanfaat. Tanpa seni, ilmu yang disampaikan tak bisa sampai ke hati masyarakat.Â
Karena itu, keduanya harus berjalan berdampingan. Itulah yang mulai diterapkan oleh Ria Kefi dan tenaga kesehatan di puskesmas Panite.
"Gambar-gambar itu sengaja ditaruh di tempat yang sering dilewati pengunjung. Tujuannya supaya mereka bisa tertarik dan lihat-lihat," tambahnya.
Tujuan promosi kesehatan adalah mengubah dan membentuk perilaku masyarakat ke arah yang lebih baik. Sebelum mengubah perilaku, yang perlu diintervensi terlebih dahulu adalah pengetahuan dan sikap mereka. Hal-hal itu hanya bisa disentuh melalui perasaan dan keindahan.Â
Alasannya karena jika pesan-pesan kesehatan terus disampaikan dengan cara yang kuno atau terlalu ilmiah, masyarakat akan merasa bosan dan menganggap ilmu tersebut sangat sulit untuk dipahami, apalagi diterapkan.