Mohon tunggu...
Harry Dethan
Harry Dethan Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Health Promoter

Master of Public Health Universitas Gadjah Mada | Perilaku dan Promosi Kesehatan | Menulis dan membuat konten kesehatan, lingkungan, dan sastra | Email: harrydethan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Vaksin Karena Mau Aman dari Covid-19 vs Takut Hidup Dipersulit

14 Juli 2021   11:50 Diperbarui: 14 Juli 2021   12:05 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Antrian Vaksinasi Pagi ini di Poltekkes Kupang Capture dari Video (Instagram: kupang.now)

Namun, kita sama-sama tahu bahwa tidak semua orang yang baru mau divaksin saat ini hanya karena takut "dipersulit hidupnya". Ada juga masyarakat yang baru bisa mengikuti pelaksanaan vaksin karena kondisi kesehatan yang baru memungkinkan, kesibukan, dan berbagai alasan lainnya.

Lantas, apakah alasan orang mengikuti vaksin karena takut itu salah? Menurut saya, bisa ya dan bisa tidak. Asalakan masyarakat bisa menjadi lebih aman dari Covid-19, rasanya sah-sah saja apapun alasan mereka. Akan tetapi, jika ketakutan tersebut hanya mengakibatkan kekalutan, hal ini justru dapat menimbulkan bahaya lainnya.

Kita lihat saja belakangan ini, pelaksanaan vaksinasi di beberapa tempat menjadi arena baru bagi pelanggaran terhadap protokol kesehatan secara terang-terangan. Kerumunan yang tak terkira, hingga saling dorong dan menghimpit rela dilakukan demi tidak kehabisan dosis yang tersedia. Tempat yang harusnya menjadi pembawa harapan baru, justru berisiko tinggi memberikan kecelakaan baru.

Hal ini menjadi bukti bahwa seharusnya, apapun alasannya,  yang perlu menjadi top of mind dari kita semua sebagai masyarakat sebelum memperoleh vaksin adalah menjadi lebih terlindungi. Dengan begitu, kita pun dapat memimpin diri sendiri dalam menjalankan bagian kita dalam proses ini secara aman dan nyaman.

Selain itu, ketersediaan vaksin yang cukup dan merata nampaknya perlu menjadi perhatian khusus. Tujuannya agar jumlah dosis yang tersedia bisa mengimbangi tingkat antusias warga guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti munculnya klaster baru.

Tantangan ini perlu diatasi dengan upaya komunikasi kesehatan yang baik. Selain itu, masyarakat perlu diberikan pemahaman lebih tentang tata cara mendapatkan vaksin secara benar. Penyelenggara pun bisa mengatur pelaksanaannya secara lebih tertata. Strategi dan skema pemberian vaksin yang berisiko menciptakan kerumunan hendaknya diubah sedemikian rupa agar protokol kesehatan tetap dapat diterapkan.

Jadi, termasuk tipe orang manakah kita? Mau divaksin agar aman dari Covid-19 atau takut hidup kita dipersulit? Apapun alasannya, kita patut bersyukur dengan antusiasme warga yang meningkat untuk memperoleh vaksin.

Akan tetapi sekali lagi, pelaksanaanya perlu dimanajemen secara lebih baik oleh pihak terkait supaya tidak memunculkan kasus-kasus Covid-19 yang baru. Selain itu sebagai masyarakat, kita juga perlu memiliki kesadaran yang lebih tentang mengutamakan protokol kesehatan di manapun kita berada. (har)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun