Beberapa tahun kemudian, sang penyihir kembali datang mengunjungi pria tua tersebut. Namun saat ini, ia telah kembali hidup dalam kemiskinan dan kesunyian.
"Kekayaan milik saya telah lenyap, sedang anjing-anjing yang saya beli untuk menghibur saya telah mati karena kelaparan. Mengapa saya tidak bisa mendapatkan salah satu dari permintaan saya?" tanya pria tua yang telah kembali miskin itu.
"Karena kau telah membuat pilihan yang salah. Kau lupa? Kekayaan yang kau peroleh adalah berkat bantuan dari anjing pembawa keberuntungan yang saya berikan. Tak hanya kekayaan, ia pun bisa memberikan canda dan tawa bagimu sebagai seorang sahabat. Namun, keserakahan telah membuatmu melupakan kebaikan sahabatmu. Bahkan, kekayaan yang kau miliki pun tak bisa kau kelola tanpa bantuan anjing tersebut," jawab sang penyihir.
Pria tua miskin tersebut lalu terus hidup dalam kehampaan selama sisa hidupnya. Tak ada kehidupan yang nyaman. Tak ada pula senyuman hangat dari sahabat yang menemani.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H