Mohon tunggu...
Harry Dethan
Harry Dethan Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Health Promoter

Master of Public Health Universitas Gadjah Mada | Perilaku dan Promosi Kesehatan | Menulis dan membuat konten kesehatan, lingkungan, dan sastra | Email: harrydethan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pria Tua Miskin dan Anjing Pembawa Keberuntungan

2 Mei 2021   11:47 Diperbarui: 2 Mei 2021   11:51 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: Wallpaperflare

"Akan tetapi, dua tahun mendatang, saya akan kembali ke sini. Di saat itu, kau harus memilih salah satu dari permintaan yang kamu nikmati. Kekayaan atau sahabat,"

***

Waktu dua tahun yang diberikan oleh sang penyihir pada pria tua telah berlalu. Kini, pria tua yang dulunya hidup dalam kemalangan, telah berbahagia dengan banyak sekali harta dan hangatnya senyuman. Semua hal tersebut ia dapatkan berkat bantuan si anjing pembawa keberuntungan, Pluto yang juga telah menjadi sahabatnya.

Pada waktu yang telah ditentukan sejak dua tahun lalu, sang penyihir tiba-tiba telah berada di hadapan pria tua tersebut.

"Bagaimana? Tentukanlah pilihanmu sekarang. Salah satu dari permintaanmu harus saya tarik kembali," ucap sang penyihir.

Mendengarnya, pria tua itu menjadi sedih. Kesedihan yang ia alami disebabkan oleh kebimbangan dalam menentukan pilihan. Dia ingin terus hidup dalam kenyamanan dan kemewahan. Tapi, ia mungkin saja akan merindukan Pluto yang bisa menemaninya dalam canda tawa. Setelah memikirkan, pria itu lalu menentukan pilihannya.

"Saya memilih tetap hidup sebagai orang yang kaya raya," jawab sang pria tua dengan yakin.

Mendengarkan hal tersebut, sahabatnya, Pluto menjadi kecewa. Penyihir yang memberikan anjing tersebut kepadanya mencoba bertanya kembali tentang keyakinannya. Mungkin saja ia akan menyesali pilihan tersebut nanti.

"Saya tidak akan menyesal. Dengan kekayaan ini, saya bisa membeli anjing yang lebih lucu untuk diajak bersenda gurau. Jadi, kau bisa mengambil kembali Pluto,"

Penyihir tersebut lalu pergi dari hadapannya dengan membawa Pluto. Sementara hati dan pikiran pria tua itu telah dipenuhi oleh kekayaannya.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun