Mohon tunggu...
Harry Dethan
Harry Dethan Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Health Promoter

Master of Public Health Universitas Gadjah Mada | Perilaku dan Promosi Kesehatan | Menulis dan membuat konten kesehatan, lingkungan, dan sastra | Email: harrydethan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Aurora dan Badai di Kepalanya

9 November 2019   22:04 Diperbarui: 9 November 2019   22:10 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: deviantart.com

"Lalu, bagaimana jika badai itu datang lagi?"

"Yah, tunggu lagi sampai badainya berakhir. Nah, jika kamu takut, kamu bisa bercerita pada mama sambil menunggu waktu badai tersebut berhenti."

Dialog tentang badaipun berakhir saat Aurora terlelap dalam tidurnya.

***

"Selamat pagi, mama."

"Selamat pagi, nak." Jawab sang mama sambil memberikan sepotong mimpi manis kesukaan Aurora untuk disantap, sebelum ia pergi ke sekolah.

"Ma, tadi aku melihat pelangi yang indah sekali di pikiranku."  Mendengar hal tersebut, sang mama hanya tersenyum.

"Apakah badai selalu meninggalkan pelangi?" tanya Aurora penasaran.

"Ia nak, begitulah badai. Meskipun ia memang menyeramkan, namun ia selalu meninggalkan pelangi yang indah." Jawab sang mama.

"Kalau begitu, setiap ia kembali, aku tidak akan takut lagi. Aku hanya akan berdiam diri untuk menunggunya berhenti dan memberikanku pelangi untuk kunikmati." Aurora berkata dengan penuh semangat.

Kupang, 9 November 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun