Mohon tunggu...
Harry Dethan
Harry Dethan Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Health Promoter

Master of Public Health Universitas Gadjah Mada | Perilaku dan Promosi Kesehatan | Menulis dan membuat konten kesehatan, lingkungan, dan sastra | Email: harrydethan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menggali Emas di Hati Kiko

1 September 2019   14:02 Diperbarui: 1 September 2019   14:03 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: moneyweek.com

Kiko terkenal dengan emas yang dimilikinya. Ia suka memakai emas tersebut pada mulutnya. Membuat setiap ucap dikagumi kecantikannya.

Tak perlu Kiko bersusah membeli emas. Ketika hatinya digali, banyak permata akan keluar menghampirinya. Hal tersebut membuat para gila harta iri pada Kiko. Banyak yang mendekati Kiko hanya untuk merasakan indah ucapannya. Selain itu, ada juga yang berusaha merebut isi hatinya.

Dan Kiko, ia memang sangat pemurah. Setiap emas dimulutnya selalu ia bagikan. Jika habis, ia akan kembali menggali hatinya untuk memberikan emas dan permata pada semua yang membutuhkan.

Orang yang datang hanya perlu membayar emasnya seharga kebahagiaan dan syukur. Kebahagiaan dan syukur tersebutlah yang menjadi makanan Kiko sehari-hari. Kebahagiaan adalah jenis makanan paling bergizi di dunia.

Aneh, semakin digali, malah semakin banyak emas yang muncul. Ada yang pernah bertanya, "seberapa luas hatimu Kiko?"

Kikopun belum mengetahuinya. Hatinya memang sangat luas. Kiko sudah terus berjalan melalangbuana seumur hidupnya, namun belum setengah wilayah jua yang ia lintasi. Hal tersebut membuat makin banyak kaum penasaran yang ingin memasuki hatinya.

Ia tak pernah melarang siapapun untuk mengunjungi dan bekerja di wilayah hatinya. Namun, semua yang pernah mencoba untuk bekerja dalam hatinya menyerah karena tak sanggup. Kata mereka wilayahnya sangat luas, tanahnya terlalu keras untuk digali dan masih banyak alasan lain.

Mungkin karena mereka saja yang terlalu manja. Pun jarang mengkonsumsi kebahagiaan dan syukur. Buktinya Kiko bisa bertahan hidup di sana, malahan menjadi orang kaya.

Meski emas dan permata memenuhi isi hatinya, namun ia tak pernah jumawa dan merasa diri paling hebat. Hal tersebut membuat jiwanya makin terlihat indah bagi setiap orang yang meliriknya.

Namun, bukan berarti hidup Kiko tanpa masalah. Ia pernah dicelakai oleh racun ketenaran. Ia pernah jatuh karena godaan dari jabatan. Ia juga sering terpukul kehilangan oleh beberapa penghuni hati yang pergi.

Masalah tersebut membuatnya sakit, namun tak pernah membuatnya terbunuh. Itu tadi, karena makanan yang ia makan adalah makanan paling bergizi di dunia. Sehingga tubunya dapat tahan terhadap penyakit.

Emas dan permata yang Kiko bagikan merupakan tipe paling mahal dan terbaik di seluruh dunia. Para peneliti berkata bahwa emasnya merupakan jenis terbaik. Hal ini dikarenakan waktu, proses pembentukan dan yang terutama adalah bahan yang terkandung dalam emas tersebut sangat berharga. Bahannya adalah kasih.

Kupang, 1 September 2019

Harry Andrean Dethan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun