Berbeda dengan di Kompasiana argumen penulisnya bisa kita verifikasi dan kalo perlu dibantah, dan penulis Kompasiana bertanggungjawab atas apa yang ditulisnya.
Semenjak itu saya berpendapat untuk tidak menjadikan Medsos sebagai Refensi dalam mengambil Keputusan apapun, apalagi keputusan yang berhubungan dengan hajat hidup orang banyak.Â
Dengan menghentikan medsos sebagai referensi, kita mengurangi peran dan waktu kita ber-medsos ria.
Alarm dari Medsos
Sangat sulit untuk tidak bermedsos di zaman sekarang. Semua orang memiliki medsos dengan bermacam tujuan. Tidak sedikit pengguna medsos memiliki tujuan mulia, tapi tentu saja ada yang bertujuan jelek juga.
Bagi kita yang sudah kecanduan medsos, interaksi yang terlalu lama di depan hape dan komputer bisa menyebabkan bermacam penyakit, misalnya penyakit mata, atau gangguan tidur.
Saya men-setting penggunaan medsos saya hanya untuk satu jam setiap harinya. Meskipun sering saya abaikan tapi alarm seperti itu tetap dibutuhkan sebagai pengingat kita bahwa kita sudah bermain di medsos itu, satu jam. Kemudian ingin kita lanjutkan atau tidak tergantung kebutuhan apalah ada yang penting yang harus dikerjakan atau cuma scroll-scroll buang waktu saja.
Secara pelan-pelan kita mengendalikan diri melalui pengingat tersebut. Awalnya kita sering abaikan akhirnya kita bisa langsung matikan dan lanjut mengerjakan yang lain yang lebih penting atau lebih kita sukai, misalnya menulis di Kompasiana.
Tapi kenyataannya kemampuan kita mengendalikan diri tetap lebih berpengaruh pada akses kita menggunakan medsos. Pengendalian diri saya sangat terbantu dengan adanya tanda peringatan dari medsos itu sendiri, silahkan dicoba.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H