Bila senyum adalah sedekah yang paling murah maka menghimbau warung makan dan restoran untuk memberi kain penutup warungnya yang buka siang hari di bulan Ramadan adalah sedekah bagi anggota Satpol PP.
Sebelumnya saya berniat menulis tentang sedekah terkait dengan kegiatan Beras Berkah, pembagian Beras kepada masyarakat fakir miskin dan orang tua yang tidak mampu. Sebuah gerakan yang saya inisiasi sejak 3 tahun lalu.
Mengingatkan Orang Tidak Merokok Sebagai Sedekah
Namun, kemudian niat itu berubah karena menyaksikan kiprah kawan-kawan Satpol PP yang harus keliling kota di siang hari untuk menghimbau warung makan/restoran untuk bersama menjaga kondusifitas bulan Ramadan.
Awalnya sebagai kegiatan bidang Penegakan Perundang-undangan Daerah (Penegak Perd dan Perbup) di bulan Ramadan ini, kami merencanakan untuk keliling menyampaikan himbauan kepada jamaah mesjid untuk tidak merokok di lingkungan mesjid, mushola terutama di waktu berbuka puasa.
Selain menyampaikan dan menegakan Peraturan Daerah No 2 tahun 2021 dan Peraturan Bupati No. 64 tahun 2014 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR), saya merencanakan kami akan shalat berjamaah di mesjid-mesjid yang kami datangi. Sekali mendayung dua pulau terlampaui. Menyampaikan himbauan dan shalat berjamaah.
Sayangnya, atas petunjuk pimpinan, karena kegiatan penegakan Perda KTR sudah sering dilakukan di tempat lain, maka kegiatan ke tempat ibadah/ mesjid tersebut harus ditunda.
Sebagai informasi lokasi KTR mencakup 8 lokasi meliputi : fasilitas fasilitas, pelayanan kesehatan; tempat proses belajar mengajar;tempat anak bermain. tempat ibadah;angkutan umum;tempat kerja;tempat umum; dan tempat lain yang ditetapkan.
Melaksanakan Tugas Prokes Sebagai Sedekah
Jauh di bulan Ramadan 1442 H atau bulan Mei tahun 2021, masih dalam suasana pandemi Covid 19, kami pernah bersedekah ke mesjid-mesjid membagikan masker kepada jamaah mesjid dan mushola.Â
Meskipun Satpol PP sebagai penegak Protokol kesehatan, kami membagikan masker saya menganggap bersedekah karena saya membeli sendiri masker-masker yang kami bagikan tersebut. Bukan masker yang berasal dari kantor atau Dinas Kesehatan Kabupaten.
Setelah bagi-bagi masker kami lalu shalat dzuhur berjamaah, menunaikan tugas kami sebagai pengubah perilaku prokes dan menunaikan kewajiban kami sebagai insan beragama di bulan Ramadan yang penuh berkah.
Himbaun sebagai sedekah
Himbauan untuk warung makan/restoran kami lakukan secara persuasif dan humanis. Kami memaklumi tidak semua orang di Barito Utara muslim dan tidak semua muslim berpuasa mungkin ada halangan lain yang menyebabkan mereka tidak berpuasa.
Menyaksikan kawan-kawan berjibaku di siang hari yang panas saya mendoakan semoga kegiatan kami seharusnya diniatkan sebagai ibadah, karena tidak sedikit kami yang menghimbau pun sedang dalam keadaan berpuasa.
Himbauan Satpol PP juga semoga dapat dinilai sebagai sedekah sebagai usaha menciptakan suasana kondusif bagi masyarakat yang melaksanakan ibadah di bulan suci Ramadan tahun ini.
Alhamdulillahnya, sebagian besar warung makan sudah memahami untuk menyamarkan warungnya sehingga tidak banyak yang harus kami ingatkan. Warung yang lupa menutup kain dagangnya juga tidak menolak ketika kami himbau untuk menutup dengan kain warung atau restorannya.
Penutup
Pekerjaan kita yang diniatkan sebagai ibadah, yang dikerjakan dengan kesungguhan hati, akan dapat memberi nilai sedekah kepada kita. Pekerjaan kita laksanakan memberikan kebaikan kepada orang lain apalagi dilakukan dibulan Ramadan yang penuh berkah ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H