Kata seseorang, Kita yang hidup sekarang, terlambat lahir untuk ikut dalam ekspedisi menjelajah Bumi dan terlalu dini untuk ikut penjelajahan luar angkasa. Tapi anak cucu kita mungkin akan merasakan sensasi perjalanan luar angkasa suatu saat nanti.
Masa depan yang dihadapi anak anak kita jauh lebih menantang sekaligus lebih berat daripada yang kita bayangkan. Padahal hal hal kecil masih mengganggu kita dalam rangka menyiapkan anak anak menyongsong masa depan.Â
Perjalanan kami ke sekolah sekolah dalam rangka mengingatkan kembali bahwa masa depan terlalu berharga untuk dipertaruhkan dengan perbuatan sia sia atau tindakan remeh yang melanggar aturan. Kita semua punya tanggungjawab terhadap masa depan anak anak kita.
Kita mengharapkan anak anak tidak hanya bisa melalui pandemi Covid 19 dan menjalani kehidupan normal secepatnya dan memiliki kehidupan yang sehat, kuat dan produktif tanpa rokok dan minuman beralkohol.
Selain itu mereka adalah Pemimpin masa depan. Kita berharap mereka menjadi pemimpin yang kuat, sehat, jujur, berempati dan taat aturan. Itulah kenapa kami menyasar Sekolah Menengah Atas untuk kegiatan pembinaan penegakan peraturan perundang-undangan daerah terkait rokok dan minuman keras atau beralkohol.
Yang kami sampaikan adalah Peraturan Daerah (Perda) dan  Peraturan Bupati (Perbup) yang tentunya masih menjadi kewenangan Satpol PP. Perda dan Perbup yang kami sampaikan tersebut memiliki sanksi pidana yang menegakannyan dilakukan oleh Satpol PP.Â
Perda yang kami sampaikan adalah Perda yang terkait erat dengan aktivitas sekolah dan pelajar meliputi Kawasan Tanpa Rokok dan Perda Pengawasan Minuman Beralkohol serta Perda Pengelolaan Kebersihan dan satu Peraturan Bupati yaitu Perbup Penanganan Covid 19.
1. Perda 2 tahun 2021 tentang Kawasan Tanpa Rokok, Sekolah adalah kawasan tanpa rokok, pelanggaran akan dikenakan sanksi administrasi teguran, bila tidak diindahkan diusir, dan diancam pidana kurungan max 3 hari atau denda max 1 juta.
Penjual rokok di sekitar sekolah dilarang menjual rokok/produk tembakau kepada anak dengan pakaian seragam dan umur kurang 18 tahun, pelanggaran diancam pidana 3 bulan atau denda maks 50juta.