Mohon tunggu...
Harry Cahya
Harry Cahya Mohon Tunggu... Konsultan - Saya adalah seorang yang senang berbagi pengalaman & visi.\r\nMelihat kehidupan sebagai anugrah yang harus disyukuri, sekaligus tantangan yang harus dihadapi.\r\nMisi ku adalah menjadi saluran berkat Tuhan bagi orang lain. Pandanganku tentang kehidupan kutulis dalam buku \"Quantum Asset\" (terbit 2008)

Saya adalah seorang yang senang berbagi pengalaman & visi.\r\nMelihat kehidupan sebagai anugrah yang harus disyukuri, sekaligus tantangan yang harus dihadapi.\r\nMisi ku adalah menjadi saluran berkat Tuhan bagi orang lain. Pandanganku tentang kehidupan kutulis dalam buku \"Quantum Asset\" (terbit 2008)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kerajaan Dulu, Kini, dan Masa Depan

26 Januari 2020   14:00 Diperbarui: 26 Januari 2020   18:04 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Melalui refleksi 5 dimensi tersebut, pertanyaan kita menjadi  "masih akan datangkah kerajaan-kerajaan masa depan"  Fenomena Kerajaan masa depan (the future Kingdom)  barangkali akan terus menggoda kesadaran kita. Terlepas dari azas keniscayaan, tapi memang  segala sesuatu adalah mungkin adanya. Justru yang niscaya itu  adalah perubahan atas segala sesuatu. Segala hal yang dibuat manusia tiada yang lestari. 

Fenomena munculnya Kerajaan Baru sebagai  The Future Kingdom adalah refleksi di wilayah  kearifan. The Future Kingdom. mengajak kita mawas  kesadaran dalam 5 dimensi ( Sejarah, Sistim,  Nilai, Supranatural dan Teologi) yang terintegrasi.  Efek permenungan  ini semoga bisa memberi bekal transformasi bagi para  obsesionis dari seorang klaimator   menjadi seorang kreator, inovator dan vibrator daya positif.

Menjadi kreator, inovator dan vibrator energi positif akan  membawa  diri berjiwa kusuma. Jiwa yang  berdaya meneruskan perjuangan pengabdian  (labuh labet) para Pahlawan dan Founding Fathers  kita bagi kemuliaan humanisme. Jiwa yang  kian bergairah menghadirkan kesejahteraan yang bermartabat bagi semua orang di Indonesia, serta menjadikan bumi semakin ramah dan nyaman bagi kehidupan semua. (HC) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun