Mohon tunggu...
Harry Wijaya
Harry Wijaya Mohon Tunggu... Freelancer - Asal Depok, Jawa Barat.

Deep thinker. Saya suka menulis esai, cerpen, puisi, dan novel. Bacaan kesukaan saya sejarah, filsafat, juga novel.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Bernilaikah Aku?

27 Agustus 2019   11:44 Diperbarui: 27 Agustus 2019   19:13 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oh, hari telah menunjukan sinar nya

Betapa berat nya mata ku terbuka

Saat aku sadari, betapa indah nya mimpi semalam

Dan keinginan ku hidup disana

Meninggalkan hidup yang membuat  muak ini

 

Akan terasa seperti mencari jarum dalam jerami

Setiap kali orang berfikir, apa nilai diri ku ini

Betapa aku merasa di tindas oleh siang

Dan di jauhi oleh sang malam

 

Apa yang membuat ku berguna dan berharga di mata mereka?

Hal itu terus bersarang di setiap lamunan ku

Aku merasa memiliki kuda tercepat dari yang lain

Namun, tak satu pun jalan terbuka

Bahkan tak satu pun mata yang sudi menatap ku

 

Dengan segala kekurangan yang menyakitkan ini

Aku takut untuk turun ke bawah lagi

Namun aku juga takut, kalau harus diam sendiri

Tak ada yang benar untuk ku, tak akan ada keberanran

 

Aku hanya hidup dan hidup

Dengan berdiri di atas batu di antara  jurang-jurang

Di tengah rangkaian kesalahan yang tak berujung

Dan mungkin kalau aku temukan ujung itu

Maka akan berarti ujung untuk hidup ku juga

Ujung yang mengakhiri segala nya

Ujung saat aku hilang dari semua orang

Dan saat itu datang, maka lupakan lah aku

Puisi Harry Wijaya

2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun