Mohon tunggu...
Harry Wiyono
Harry Wiyono Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Hamba Tuhan

Sebagai : 1. Wakil Gembala GGP Betesda Pamulang 2. Sebagai wartawan sejak tahun 1984 3. Researcher di MRI (Market Riset Indonesia) 4. Researcher di Ecbis Rescons 5. Researcher di CDMI

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Ada 5 Level Kognitif Manusia, Kita Berada di Level Mana?

15 Oktober 2024   18:05 Diperbarui: 15 Oktober 2024   18:46 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Seluruh hidup dan tubuhnya sudah dipersembahkan sebagai persembahan yang hidup bagi Tuhan  Artinya visi misinya sudah sesuai dengan misi Tuhan yaitu mencari dan menyelamatkan jiwa-jiwa yang terhilang.

Yang menjadi pertanyaan sekarang kita berada di level mana? Tentunya kita sebagai orang yang menyadari akan kasih karunia Tuhan dimana Tuhan telah rela menyerahkan nyawaNya

 Untuk menebus dosa kita selayaknyalah kita juga harus mempersembahkan hidup kita kepada Tuhan. Seperti halnya Abraham dia sudah tidak mempertahankan haknya Ketika Tuhan meminta.

Jika kita sudah mencapai level 5 ini, artinya sudah menjadi sahabat karib Tuhan.  Berbicara tentang persahabatan dengan Allah, mungkin kita hanya sering mendengar bahwa Abraham adalah bapa orang percaya, tetapi kita jarang mendengar sebutan  bahwa Abraham adalah SAHABAT ALLAH YANG PALING SETIA Coba kita melihat dari pengalaman hidup dari Abraham. 

Dari pengalaman Abraham ini apakah berarti  Allah terlalu berlebihan mencobai Abraham? 

Apakah kita semua harus seperti Abraham? Kita semua sangat akrab dengan Yoh 3:16. Di sini dikatakan bahwa Allah begitu mengasihi dunia ini sampai ia memberikan kepada kita satu-satu anak-Nya kepada barangsiapa yang percaya kepada-Nya. Kita semua sangat suka kepada ayat ini, khususnya ketika berbicara mengenai bagaimana Allah mengasihi kita, bahkan memberikan kepada kita anak-Nya yang tunggal.

Perhatikan bahwa penekanan pada anak tunggal Allah di ayat ini sama seperti di dalam Kejadian 22, yang berarti yang paling berharga. Yoh 3:16 ingin memberitahu kepada kita bahwa Allah tidak mempertahankan suatu apapun dari pada kita dan itulah cara bagaimana Allah mengambil inisiatif untuk menunjukkan persahabatan-Nya kepada kita. Apakah ada syarat untuk persahabatan semacam ini? 

Yoh 3:17 berkata kepada kita dengan jelas bahwa ada sebuah syarat, yaitu, kita harus percaya kepada-Nya. Apa artinya percaya? Kita harus memilih untuk menjadi sahabat karib-Nya.

Dalam kitab Roma 5:10. Paulus berkata di sini bahwa sewaktu kita masih menjadi musuh Allah, anak-Nya mati bagi kita supaya kita diperdamaikan dengan-Nya. Apa artinya? Biarkan saya menyebutkan sebuah contoh: Jika suatu hari, Anda jatuh ke dalam laut dan hampir tenggelam dan mati.

 Seorang yang tidak Anda sukai melompat ke dalam laut dan menyelamatkan Anda, bagaiman Anda meresponinya? Ia sudah menunjukkan persahabatannya lewat tindakannya, apakah Anda tidak akan menerima dia sebagai sahabat karib Anda dengan segenap hati dan menjadi sahabatnya yang setia tanpa syarat?

Setelah kita menjadi orang Kristen, namun hati, pikiran, dan sikap kita masih melawan Allah, bukankah jelas bahwa kita menolak persahabatan-Nya? Bukankah kita secara terang-terangan menjadi musuh Allah. Allah memiliki pengharapan atas kita. Ketika kita menjadi musuh-nya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun