Mohon tunggu...
Harry Wiyono
Harry Wiyono Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Hamba Tuhan

Sebagai : 1. Wakil Gembala GGP Betesda Pamulang 2. Sebagai wartawan sejak tahun 1984 3. Researcher di MRI (Market Riset Indonesia) 4. Researcher di Ecbis Rescons 5. Researcher di CDMI

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mengapa Tuhan Mengijinkan Israel Berperang?

20 Desember 2023   18:18 Diperbarui: 20 Desember 2023   18:22 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pembelaan Allah tidak sampai disitu, Tuhan menuntun bangsa Israel keluar dari kedalam laut dan yang lebih ajaib lagi, Ketika pasukan berkuda bangsa Mesir melewati laut yang kering itu, tiba-tiba Tuhan menutup Kembali laut itu, sehingga seluruh pasukan bangsa Mesir tenggelam mati terkubur oleh air.

Contoh lain pembelaan Allah terhadap bangsa Israel yaitu Ketika bangsa Israel melawan prajurit Midian yang berjumlah 135.000 prajurit. Sementara Israel hanya memiliki 22.000 prajurit. Jika berperang jelas bangsa Israel kalah, karena setiap 1 orang prajurit Israel harus berhadapan dengan lebih dari 6 orang prajurit Midian.

Oleh Allah jumlah prajurit Israel yang akan berperang tersebut dianggap terlalu banyak. Giden diperintahkan untuk menyeleksi, hasil penyeleksian terdapat 10.000 prajurit yang siap berperang, ini berarti setiap 1 orang prajurit Israel harus berhadapan dengan lebih dari 13 prajurit Midian, menurut akal manusia mana mungkin bangsa Israel bisa menghadapinya apalagi memenangkannya. Itupun oleh Allah Giden diperintahkan oleh Allah untuk menyeleksi lagi dan dari hasil penyeleksian terakhir tinggal 300 orang.

Menurut akal manusia mana mungkin 300 orang melawan 135.000 orang bisa menang, yang artinya setiap 1 prajurit Israqel harus menghadapi 450 orang prajurit Midian.  Dari 300 prajurit tertsebut kemudian Gideon menyerang orang Midian!' Gideon memberi prajuritnya trompet tanduk dan kendi besar berisi obor. Dia berkata, 'Lihat saya, dan lakukan persis seperti yang saya lakukan.' Gideon meniup trompetnya, menghancurkan kendinya, dan mengayunkan obornya, lalu berteriak, 'Pedang Yehuwa dan Gideon!' Ke-300 prajuritnya juga melakukan itu. Orang Midian ketakutan dan lari terbirit-birit ke segala arah. Karena keadaannya kacau, mereka saling menyerang. Sekali lagi, Yehuwa membantu orang Israel mengalahkan musuh.

Selain Gideon masih banyak contoh peperangan lain yang diijinkan oleh Allah Misalnya, Allah  memerintahkan mereka untuk berperang melawan orang Kanaan yang sangat jahat. (Ulangan 9:5; 20:17, 18) Dia memerintahkan Daud, raja Israel, untuk berperang melawan orang Filistin yang mengancam mereka. Allah bahkan memberi tahu Daud strategi perang agar dia pasti menang.---2 Samuel 5:17-25

Dari peristiwa keluarnya bangsa Israel dari tanah Mesir yang dipimpin oleh Musa serta peperangan bangsa Israel melawan orang Midean yang dipimpin oleh Gideon,  kemudian peperangan bangsa Israel melawan orang Kanaan dan peperangan bangsa Israel melawan bangsa Filistin yang dipimpin oleh Daud, maka semua itu dapat disimpulkan bahwa hanya Allah yang menentukan siapa yang akan berperang.

Ketika bangsa Israel melawan orang Midean, Allah hanya memilih dan menentukan 300 orang dari 22.000 orang  Selain menentukan siapa yang harus berperang Allah juga yang menentukan kapan harus berperang. Umat Allah perlu bersabar menunggu waktu yang Allah tentukan untuk berperang melawan penindasan dan kejahatan yang mengancam mereka. Sebelum waktu itu tiba, mereka tidak boleh berperang. Jika mereka melakukannya, mereka akan kehilangan berkat Allah. Alkitab menunjukkan bahwa ketika orang Israel berperang sebelum diperintahkan Allah, hasilnya sering berakibat buruk.

Jika Allah tidak menghendaki peperangaan, yang menjadi pertanyaan sekarang mengapa sampai sekarang Allah masih menginjinkan bangsa Israel mengalami peperangan? Apa yang terjadi? Mengapa Allah tidak berperang untuk orang Yahudi seperti dulu? Mengapa Dia tidak mengizinkan mereka berperang agar bisa bebas dari penindasan? Apakah pandangan Allah tentang perang berubah? Tidak. Tapi, ada perubahan yang drastis dengan orang Yahudi sendiri. Mereka menolak Yesus, Putra Allah, sebagai Mesias. (Kisah 2:36) Jadi, sebagai suatu bangsa, mereka kehilangan hubungan yang istimewa dengan Allah.---Matius 23:37, 38.

Tetapi bagaimanapun juga Allah selalu menepati janjiNya. Allah berdaulat sepenuhnya atas kehidupan manusia Allah memiliki beribu cara untuk  melindungi bangsa pilihan-Nya, walau bangsa Yahudi menolak Yesus, tetapi dengan masih terdapatnya diantara orang-orang Yahudi yang percaya pada Yesus sebagai juru selamat, serta orang-orang non Yahudi yang juga tetap setia berdoa untuk bangsa Isreal, maka sampai sekarang bangsa Israel tetap mendapat perlindungan dan pembelaan dari Tuhan.

Dilansir dari laman The News International, setidaknya ada sekitar 30 negara yang menyatakan ketidak sukaannya terhadap tindakan Israel. Negara tersebut antara lain Afghanistan, Aljazair, Arab Saudi, Bahrain, Bangladesh, Bhutan, Brunei Darussalam, Djibouti, Indonesia, Irak, Iran, Komoro, Korea Utara, Kuba, Kuwait, Lebanon, Libya, Malaysia, Mali, Maroko, Niger, Oman, Pakistan, Qatar, Somalia, Sudan, Suriah, Tunisia, Venezuela, dan Yaman.

Bukan tanpa alasan, Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar juga menolak kedaulatan Israel. Bahkan presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu juga turut mengutuk bangsa Israel. Mereka tidak tahu  apa akibatnya Ketika mereka mengucapkan kutuk itu. Alkitab mengatakan bangsa-bangsa akan takluk kepadamu [Yakub], dan suku-suku bangsa akan sujud kepadamu; jadilah tuan atas saudara-saudaramu, dan anak-anak ibumu akan sujud kepadamu. Siapa yang mengutuk engkau, terkutuklah ia, dan siapa yang memberkati engkau, diberkatilah ia. (Kej 27:29). Israel adalah umat kesayanganNya. Dia sudah berjanji bahwa Israel akan diberkati, tidak mungkin Dia batalkan berkat-berkat itu.. Bahkan Alkitab mencatat orang yang mengutuk Israel sebaliknya akan mendapatkan kutuk dari Tuhan. SPOUDE Tuhan Yesus memberkati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun