Siapa yang tak kenal dengan emas? Emas adalah logam mulia yang sangat lazim ditemukan sehari-hari di kehidupan manusia. Tak jarang bahkan tidak asing lagi jika emas bergelayutan ditubuh seorang wanita (kaum hawa), bahkan tidak sedikit pula kaum pria (Adam) pun yang juga menggunakannya. Itulah sebabnya dalam sebuah perkawinan, emas selalu disematkan pada jari pasangan pengantin sebagai sebuah simbul kemurnian dan kesucian cinta.
Dari seluruh mineral yang ditambang di Bumi, tidak ada yang lebih berguna dibanding emas. Sejak zaman dahulu emas dikenal sebagai nilai tukar (uang) sampai sekarang. Mengapa emas sejak dulu digunakan sebagai nilai tukar. Jawabannya adalah karena emas memiliki nilai intrinsik. Emas dapat mengalirkan listrik, tidak mudah ternodai, sangat mudah dibentuk, dan memiliki warna yang indah.
Nilai intrinsik ini kemudian diterapkan oleh manusia di kehidupan sehari-hari. Emas dapat dibuat menjadi perhiasan karena warnanya yang indah, emas digunakan dalam elektronik karena kemampuannya sebagai konduktor yang awet, bahkan di- pakai di bidang kedokteran karena sifatnya yang tahan karat dan korosi.
Dengan keunggulan dan banyaknya manfaat inilah maka tidak heran jika banyak orang yang ingin mengejar dan memilikinya. Berbagai cara ditempun orang untuk bisa memiliki emas ini. Tidak sedikit orang ingin memilki emas ini dengan cara yang halal, namun tidak sedikit pula orang yang ingin mendapatkan dengan cara tidak baik. Pasti kita tahu berapa banyak toko=toko emas yang dicuri dijarah olah para penjahat, pasti tidak terhitung jumlahnya. Akibat ingin memiliki emas, perampok tidak segan-segan menghabisi nyawa pemiliknya. Sasaran pertama yang diincar oleh para pencuri dan perampok di rumah-rumah selain kekayaan berupa uang, tetapi juga perhiasan emas. Â
Bersyukur jika sampai saat ini masih banyak orang yang menginginkan emas terssebut dengan cara yang halal yaitu dengan car bekerja keras untuk memperolehnya. Saudara bisa bayangkan betapa susah dan berathnya orang-orang yang bekerja dipertambangan, karena pekerjaan tersebut mengandung resiko sangat tinggi dibandingkan dengan pekerjaan lainnya, apalagi pekerjaan diperkantoran yang jauh dari resiko kecelakaan. Sudah cukup banyak orang yang mengalami kecelakaan ketika mereka bekerja di pertambangan.
Sekali lagi bekerja di area pertambangan merupakan pekerjaan yang memiliki risiko kecelakaan cukup tinggi. Berbagai risiko kecelakaan kerja di pertambangan kerap mengintai dan bisa sampai menyebabkan nyawa melayang.
Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), tercatat sebanyak 93 kecelakaan di area pertambangan pada 2021. Jumlah ini mengalami penturunan sebesar 27,3% dibanding tahun sebelumnya. Adapun rinciannya meliputi 36 kecelakaan ringan dan 57 kecelakaan berat. Dari 93 kecelakaan pertambangan di tahun itu terccatat sebanyak 11 orang meninggal akibat kecelakaan kerja.
Ada beberapa hal yang sering menyebabkan kecelakaan di area pertambangan, yaitu alat atau sistem pengaman yang tidak ada, tidak lengkap, dan tidak berfungsi dengan baik. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan, langkah-langkah yang harus diperhatikan pekerja pertambangan adalah jangan mengabaikan tanda bahaya, melakukan perencanaan dan komunikasi, serta ikut pelatihan profesional.
Segudang keunikan dan keunggulan emas inilah maka tidak heran jika banyak diantara para pengusaha tertarik menanamkan modalnya ke Indonesia, baik pengusaha local ataupun internasional. Sebagai catatan saat ini kurang lebih ada sebanyak  14 perusahaan besar yang bergerak dalam industri penambangan emas ini.
Perusahaan-perusahaan tersebut tidak saja menambang emas tetapi juga menambang logam mulia lainnya. Adapun perusahaan-perusahaan tersebut masing-masing adalah PT Antam (Persero) Tbk (UBPP Logam):, PT Freeport Indonesia ,PT Agincourt Resources:, PT Tambang Tondano Nusajaya, PT Nusa Halmahera Minerals, PT J Resources Bolaang Mongondow, PT Indo Muro Kencana, PT Amman Mineral Nusa Tenggara, PT Bumi Suksesindo, PT Meares Soputan Mining, PT Natarang Mining, PT Kasongan Bumi Kencana, PT Sago Prima Pratama, PT Sultan Rafli Mandiri.
Selain beberapa faktor tersebut diatas factor lainnya yang juga mendorong para pengusaha tertarik terjun dalam bidang ini  karena prospek pasarnya yang sangat besar, juga karena potensi tambang emas di Indonesia juga menjanjikan. Misalnya di Mimika, Papua,  Gunung Pongkor, Bogor, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat , Martabe, Sumatera Utara, Pujon, Kalimantan Tengah, Gosowong, Maluku Utara, Tujuh Bukit, Banyuwangi, Nanggroe Aceh Darussalam, Sulawesi dan di Jawa Barat.