Mohon tunggu...
Harry Wiyono
Harry Wiyono Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Hamba Tuhan

Sebagai : 1. Wakil Gembala GGP Betesda Pamulang 2. Sebagai wartawan sejak tahun 1984 3. Researcher di MRI (Market Riset Indonesia) 4. Researcher di Ecbis Rescons 5. Researcher di CDMI

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Bagaimana Kita Memposisikan Tuhan

9 Oktober 2023   17:43 Diperbarui: 9 Oktober 2023   17:50 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Jika pertanyaan ini   ditujukan ke kita bagaimana jawaban kita? Bagi orang yang benar-benar percaya dan takut akan Tuhan pasti akan menjawab dengan lantang bahwa Tuhan akan kita posisikan yang paling utama dan diatas segala-galanya. Tetapi apakah benar demikian? pasti belum tentu.

KENYAMANAN

Mungkin bagi sebagian orang akan menjawab, itu tergantung bagaimana kondisi atau keadaan kita.  Kalau kita dalam kedadaan baik dan kondisi nyaman, usaha lancar, kebutuhan rumah tangga tercukupi dan terjaga, suami sehat pekerjaan maju dan berkembang, istri sehat dan tambah cantik, kemudian anak-anak semua  baik,, bisa jadi  posisi Tuhan  tergeser terabaikan oleh kesuksesan tersebut.

Tetapi kalau keadaan tidak menguntungkan, suami sakit dan di PHK, istri  lemah dan sakit-sakitan kemudian anak-anak bandel tidak menurut perintah orang tua, bahkann sampai terlibat judi dan narkoba bisa jadi posisi Tuhan akan kita utamakan. Karena kita berharap Tuhan menolong dan memberi jalan keluar bagi kita. Setiap saat dan setiap waktu kita akan terus menyebut nama Tuhan. Tiada hari tanpa doa, ibarat doa adalah nafas kita.

HARTA KEKAYAAN

Selain kondisi yang nyaman, berlimpah harta juga bisa menggeser posisi Tuhan. Masih ingat kisah pemuda kaya yang tertulis dalam Injil Matius 19:16-26. Ada seorang pemuda datang kepada Yesus, dan berkata: "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah."

Kata orang itu kepada-Nya: "Perintah yang mana?" Kata Yesus: "Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?" Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya. Dari sini terlihat jelas bahwa posisi Tuhan dapat digantikan atau dapat digeser oleh harta kekayaan.

Tidak dapat dipungkiri setiap orang yang ada didunia ini pasti butuh uang, karena uang merupakan salah satu alat tukar yang tidak terpisahkan oleh kehidupan manusia. Setiap kegiatan dan aktivitas kita tidak lepas dari uang. Kita bekerja untuk uang. Kita belanja dengan uang. Makan minum berpakaian dengan uang. Beribadah dengan uang. Memberi perpuluhanpun juga dengan uang. Yang tidak kita sangka bernafaspun juga perlu uang (bagi mereka yang sakit). Demikian pula dengan proses kelahiran, kematian dan penguburan tidak sedikit kita membutuhkan dan mengeluarkan uang. Bisa dibilang sepanjang hidup kita tidak lepas dari peran uang. Kita menghasilkannya, menabungnya, memberikannya atau juga menghabiskannya.

Itulah sebabnya jika sampai sekarang ini uang adalah hal yang paling diminati oleh seluruh umat manusia di penjuru dunia. Dengan uang manusia mampu merombak tatanan dunia, mampu memutarbalikan fakta suatu kebenaran menjadi hal yang salah, mampu merubah perilaku dan sifat manusia. Mampu menciptakan perpecahan dan peperangan antar Negara. Mampu menghancurkan ciptaan Tuhan yang maha kuasa. Dan karena uang manusia telah meninggalkan Tuhan dan menjadikan uang sebagai tuhan manusia.

PENGALAMAH HIDUP

Selain kondisi nyaman dan harta kekayaan, factor lainnya yang juga bisa mempengaruhi posisi Tuhan dalam kehidupan kita  juga karena adanya "Pengalaman Hidup". Ketika istri saya mengalami pendarahan karena adanya penyakit kanker pada kantong kemih atau bahasa kedokteran disebut "tumor buly" sudah barang tentu saya menempatkan Tuhan diposisi paling ataas Tuhan diatas segala-galanya, kaerena saya berharap Tuhan dapat menolong dan menyembuhkan penyakit istri saya. Setiap saat setiap waktu saya berdoa, tiada hari tanpa doa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun