Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah berapa jumlah pupuk yang digunakan dalam penanaman tanaman sawit selama ini. Sampai sekarang belum ada catatan resmi tentang berapa besar pemakaian pupuk dalam pengembangan tanaman kelapa sawit selama ini. Namun menurut Kementrian Balai Penelitian Pertanian Republik Indonesia dosis pemupukan pada tanaman kelapa sawit mulai dari umur 3 sampai 20 tahun kurang lebih akan membutuhkan pupuk urea sebanyak 14,25 kg per pohon, sebanyak 7,75 kg TSP per pohon, 12,75 kg pupuk MOP per pohon dan sebanyak 12,25 kg pupuk dolomite per pohon.
Berdasarkan standard dari Kementrian Balai Penelitian Pertanian tersebut dan dengan perkembangan jumlah pojhon kelapa sawit yang ada maka dengan demikian dapat diketahui bahwa pemakaian pupuk pada tanaman kelapa sawit di Indonesia pada tahun 2017 kurang lebih mencapai 8.799,5 ton dengan perincian 26.271,1 ton pupuk urea, 16.718,0 ton pupuk TSP, 23.405,2 pupuk MOP, 23.405,2 ton pupuk dolomite.Â
Dalam tahun berikutnya terus mengalami kenaikan hingga mencapai 115.573,9 ton pada tahun 2021 dengan rincian 33.811,5 ton pupuk urea, 21.516,4 ton pupuk TSP, 30.123,0 ton pupuk MOP, 30.123,0 ton pupuk dolomite. Kenaikan ini terulang kembali di tahun 2022 yang mencapai 121.352,5 ton dengan perincian 35.502,0 ton pupuk urea, 22.592,2 ton pupuk TSP, 32.679,1 ton pupuk MOP dan 31.629,1 ton pupuk dolomite.
Melalui uraian tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa peran pupuk dalam pengembangan hilirisasi industri minyak kelapa sawit di Indonesia sangat dibutuhkan.Â
Artinya dalam mensukseskan program RIPIN (Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional) yang dijalankan hingga 2035 mendatang pengadaan pupuk tidak bisa diabaikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H