Mohon tunggu...
Harry Wiyono
Harry Wiyono Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Hamba Tuhan

Sebagai : 1. Wakil Gembala GGP Betesda Pamulang 2. Sebagai wartawan sejak tahun 1984 3. Researcher di MRI (Market Riset Indonesia) 4. Researcher di Ecbis Rescons 5. Researcher di CDMI

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Untuk Menjadi Orang Bermoral Tidak Perlu Bertuhankan Benar

16 Juni 2023   17:31 Diperbarui: 16 Juni 2023   17:44 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Dari cerita tersebut jelas sekali bahwa pemuda kaya ini adalah orang baik orang bermoral, terbukti dia tidak pernah membunuh, mencuri, berzinah tidak pernah berdusta, bahkan selalu menghomati orang tua. Lebih dari itu pemuda kaya ini tahu bahwa Tuhan itu ada, terbukti dia datang pada Tuhan, tetapi dia tidak percaya pada Tuhan, bahkan dia meninggalkan Tuhan. Dengan demikian maka dapat dimengerti sekarang  "Untuk Menjadi Orang Bermoral Tidak Perlu Bertuhankan Benar". Pemuda kaya ini contohnya.

Untuk memperjelas pernyataan ini  mari kita coba memahami arti dari kesepuluh hukum Taurat (10 titah Allah). Kalau boleh saya bagi kesepuluh titah Allah tersebut saya bagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama terdiri dari 4 perintah yang mengatur hubungan manusia dengan Allah. Bisa disebut juga bagian pertama ini adalah "Kasihilah Allahmu dengan segenap hati dan akal budimu".Sementara bagian kedua ada 6 perintah dimulai dari "hormatilah ayah ibumu sampai jangan menginginkan milik orang lain". Bagian kedua ini disebut "kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri".

Perintah Yesus terhadap pemuda kaya ini memang tidak masuk akal, siapapun di dunia ini tidak mungkin sanggup melakukannya. Siapa orang didunia ini yang rela menjual seluruh hartinya kemudian diserahkan semuanya kepada orang lain. Mengapa Allah memerintahkan untuk memberikan keseluruhannya bukannya 50%, 30% atau 10% (bagian kedua)? Mengapa Allah tidak langsung mengatakan "Kasihilah Allahmu Dengan Segenap Hati dan Akal Budimu" (bagian pertama). Inilah pikiran Allah yang sulit dipahami oleh manusia. Pada hakekatnya ketika Allah memerintahkan untuk menjual seluruh harta bendamu (bagian kedua),  itu semua sudah termasuk atau sudah mencakup bagian pertama yaitu "Kasihilah Allahmu Dengan Segenap Hatimu".  

Jadi jelas mengapa Allah memerintahkan pemuda kaya ini untuk menjual seluruh harta bendanya, karena Allah tidak mau diduakan dengan isi bumi ini yang merupakan ciptaan Allah itu sendiri. Itulah sebabnya Allah katakan "Kasihilah Allahmu dengan segenap hatimu". Allah tidak menuntut harta kita. Kalau pun pemuda ini tidak memberikan hartanya kepada Allah, bukan berarti Allah menolak keberadaan pemuda ini. Allah tahu isi hati dari pada manusia, demikian pula Allah juga tahu apa yang menjadi isi hati dari pada pemuda kaya ini. Pemuda kaya ini lebih mencintai hartanya dan pada Allah, dia lebih mencintai berkat dari pada sumber berkat, maka dari itu Allah memerintahkan untuk menjual seluruh harta bendanya.

Dari kisah pemuda kaya ini maka dapat diambil kesimpulan bahwa untuk menjadi orang yang memiliki moral tidak perlu ber Tuhankan benar. Hal ini juga bisa diartikan bahwa orang ber Tuhan belum tentu bermoral. Tetapi orang yang ber Tuhankan benar pasti akan memiliki moral. SPOUDE Tuhan Yesus memberkati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun