Mohon tunggu...
Harry Wiyono
Harry Wiyono Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Hamba Tuhan

Sebagai : 1. Wakil Gembala GGP Betesda Pamulang 2. Sebagai wartawan sejak tahun 1984 3. Researcher di MRI (Market Riset Indonesia) 4. Researcher di Ecbis Rescons 5. Researcher di CDMI

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

LGBTQ yang Menciptakan Siapa

26 Mei 2023   08:15 Diperbarui: 26 Mei 2023   08:32 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap saya buka youtube dalam kolom Tik Tok pasti saya ketemukan adegan percintaan antar sesame jenis, yang perempuan bercumbu dengan perempuan, dan yang laki-laki bercumbu dengan laki-laki? Saya jadi bertanya-tanya adegan-adegan seperti itu kok sengaja ditampilkan dan diviralkan ya? Ini benar-benar tidak elok dilihat dan dipandang. Bukan saja tidak elok, tetapi juga sangat menjijikan dan menyesatkan.

Apakah saudara rela jika anak-anak saudara mempunyai perilaku seperti itu. Orang yang waras tentunya tidak mau. Apakah saudara tidak tiahu stikma yang disandang oleh orang-orang yang berperilaku seperti itu? Mereka bukan saja hina dipandangan manusia, tetapi mereka juga hina dipandangan Allah. 

Dipandangan manusia mungkin masih ada toleransi, sehingga dibeberapa Negara Eropa, Amerika, bahkan di Asia sebagian masih bisa menerima, tetapi bagaimana dihadapan Allah, perilaku seperti itu jelas tidak ada toleransinya, karena perilaku seperti itu sudah menyimpang dari ajaran agama apapun juga. Kalau sudah dianggap melanggar ajaran agama, berarti orang yang berperilaku seperti ini adalah orang yang melakukan perbuatan dosa. Dosa kecil dosa besar upahnya sama yaitu maut neraka.

Yang menjadi pertanyaan apakah sampai sekarang tidak ada seleksi atau sensor dari Tik Tok. Karena kalau hal ini dibiarkan, sudah pasti akan merusak moral dan aklak anak-anak bangsa. Tidak bisa dipungkiri lagi anak-anak sekarang ini sudah berani terang-terangan dan tidak sungkan mempertontonkan perilaku yang sangat menjijikan ini. Bukankah bangsa Indonesia sebagai bangsa yang beragama yang menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan ketaatannya kepada sang pencipta?

Bagaimana dengan peran pemerintah dalam hal ini Kominfo. Apakah Kominfo sengaja menjerumuskan anak-anak bangsa? Kalau kita mengamati perkembangan LGBTQ yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir ini benar-benar sungguh sangat memprihatikan. Kalau boleh saya katakan ini benar-benar keadaan darurat bagi bangsa Indonesia. Kenapa demikian?  dari hasill survy jumlah pelaku LGBTQ di Indonesia saat ini sudah mencapai 3% dari total penduduk Indonesia. 

Mengerikan sekalii bukan!!! Coba kita bayangkan, jika penduduk Indonesia pada tahun 2022 ada sebanyak 273,7 juta orang maka dengan demikian diperkirakan pada tahun itu jumlah pelaku LGBTQ di Indonesia kurang lebih mencapai 8,2 juta orang. Angka yang sangat fantastis jika dibandingkan dengan data tahun 2012 yang baru mencapai 1,1 juta. Kalau boleh dihitung, berarti dalam kurun waktu 10 tahun ada penambahan sebanyak 7,1 juta orang. Atau setiap tahunnya terdapat penambahan sebanyak 710 ribu orang, berarti setiap harinya ada sebanyak 20 orang yang tertular atau terpapar perilaku LGBTQ ini.

Yang harus diwaspadi tentunya adalah daerah atau kota-kota yang menjadi kantong para pelaku LGBTQ ini, khususnya daerah Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI Jakarta dan Sumatera Barat. Kelima daerah ini merupakan potensi besar menjamur dan merebaknya perilaku LGBTQ di Indonesia. 

Inilah ancaman serius yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Ini bukan sekedar ancaman biasa, tetapi ini juga merupakan ancaman yang tidak kalah gawatnya dibanding masalah korupsi serta teroris yang yang terjadi di belahan bumi saat ini. Maka tidak salah apabila dalam survey CIA (Central Intelligence Agency) saat ini Indonesia tercatat sebagai negara dengan jumlah populasi penganut LGBTIQ ke-5 terbesar di dunia. Urutan pertama adalah Tiongkok, disusul India, Eropa, dan Amerika.

Penulis memperkirakan dalam beberapa tahun mendatang jumlah pelaku LGBTQ di Indonesia akan terus mengalami kenaikan. Indikasi kenaikan ini bisa dilihat dari kasus-kasus yang terjadi belakangan ini, misalnya kasus tertangkapnya tiga anggota TNI yaitu Serda F, Sertu R dan Kls IF. Tiga anggota TNI ini terbukti terlibat kasus Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) sehingga bukan saja dipecat dari keanggotaan TNI, tetapi juga masuk kurungan penjara selama 5 bulan. Masih banyak kasus-kasus lainnya yang tidak tercantum melalui tulisan ini.

LGBTQ Yang Menciptakan Siapa?

Yang jelas dalam Alkitab Tuhan Allah hanya menciptakan laki laki dan perempuan. Yang menjadi pertanyaan mengapa sekarang ada rang laki-laki seperti perempuan dan sebaliknya ada perempuan seperti laki-laki, kalau dalam bahasa Jawa-nya "wandu". Sebelum ada istilah LGBTQ (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender, Queer), sebenarnya sudah zaman bahela ada namanya wandu yang sekarang disebut LGBTQ.

Pada waktu itu orang yang memiliki perilaku seperti ini tidak banyak diperbincangkan dan tidak banyak dipermasalahkan, apalagi mendapat tekanan atau intimidasi dari seseorang. Masyarakat waktu itu menganggap sesuatu yang tidak membahayakan, apalagi dianggap sebagai perusak moral bangsa. Dan waktu itu tidak ada adegan-adegan yang dipertontonkan. Intinya menganggap waktu itu wandu atau LGBTQ itu lumrah di pandangan masyarakat.

Kembali pada pokok permasalahan siapa yang menciptakan LGBTQ. Terus terang sampai sekarang belum ada satupun orang yang bisa memastikan asal usul LGBTQ ini. Karena seperti disebutkan diatas pada dasarnya Allah menciptakan manusia hanya pria dan wanita dan tidak mungkin manusia menciptakan manusia. 

Allah menciptakan manusia tentu saja punya tujuan. Tujuannya adalah  supaya manusia dapat beranak cucu dan bertambah banyak sehingga memenuhi isi bumi. Itulah sebabnya Tuhan menciptakan laki-laki dan perempuan yang memiliki ciri dan kodrat yang berbeda. 

Kodrat ini jelas tidak bisa ditukar, artinya seorang laki-laki tidak mungkin bisa berubah menjadi perempuan, sebaliknya seorang perempuan juga tidak mungkin bisa menjadi laki-laki. Jadi jelas jika sekarang ini ada seorang laki-laki menyerupai atau memiliki ciri sebagai perempuan, dan perempuan punya ciri seorang laki-laki, itu namanya sudah menyalahi kodrat yang Allah tentukan.

Tentunya kita tahu, apa penyebab manusia jatuh dalam dosa. Penyebab utamanya adalah karena manusia menyalahi, melanggar dan merusak kodrat yang Allah tentukan. Kodrat manusia adalah manusia ciptaan, bukan pencipta. Namun manusia ingin mensejajarkan dirinya seperti sang pencipta yaitu Allah sendiri. Saat itulah manusia jatuh dalam dosa. Kehidupan manusia sudah dipenuhi dengan dosa, bahkan ketika masih ada dalam kandungan manusia sudah memiliki dosa, yaitu dosa keturunan dari orang tua.

Salah satu dampak dari pada dosa adalah timbulnya penyakit. Sebelum manusia jatuh dalam dosa, manusia tidak pernah merasakan penyakit apapun juga, tetapi setelah manusia jatuh dalam dosa sejak saat itu semua jenis penyakit mengintai dalam kehidupan manusia. Itulah sebabnya sekalipun ilmu kedokteran terus maju dan berkembang pesat, tetapi laju perkembangannya tidak bisa mengejar laju perkembangan penyakit yang ada.

Kalau ada para pengamat yang mengatakan LGBTQ itu bukan penyakit, namun kenyataannya LGBTQ ini dapat menular. Penularan bisa terjadi karena pergaulan. Menurut pengamat faktor terbesar penyumbang  kekacauan perilaku seksual ini adalah karena adanya pergaulan dan lingkungan yang yang tidak baik. Faktor lainnya adalah karena maraknya penyebaran pornografi di berbagai media cetak, tayangan televisi dan internet. Melalui media-media tersebut  memicu keinginan anak atau seseorang untuk mencoba atau menirunya. Penyebab penyebaran perilaku LGBTQ juga sangat mudah terjadi pada komunitas pengguna narkotika dan obat-obatan terlarang.

Masih banyak  factor lainnya yang bisa menyebabkan tertularnya perilaku LGBTQ ini diantaranya karena factor keluarga. Kadang-kadang orang tua tidak sadar, ketika orangtua memperlakukan kasar atau tidak senonoh kepada anak-anak, itu akan membuat trauma bagi si anak, pada akhirnya si anak beranggapan semua pria/perempuan bersikap kasar, bengis dan jahat.  

Kondisi seperti inilah yang kemudian memungkinkan si anak merasa benci pada orang itu. Terjadinya perilaku seks yang salah bisa juga dikarenakan adanya pola asuh orang tua yang salah. Selain beberapa factor tersebut, penyebab meningkatnya perilaku LGBTQ selama ini juga dikarenakan karena lemahnya pengetahuan tentang agama.

Kembali pada awal mulanya dosa. Setelah manusia jatuh dalam dosa maka mulai saat itu semua jenis sakit penyakit ada pada manusia termasuk perilaku LGBTQ ini.  Oleh karena itu tidak salah apabila Allah murka. Kemurkaan Allah ini diwujudkan melalui diturunkannya hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora, yang benar-benar diketahui orang-orang yang berada di kota tersebut memang sudah bejat moralnya (Kejadi 19:24-25). Itulah sebabnya Allah menunggangbalikkan kota-kota itu dan Lembah Yordan dan semua penduduk kota-kota serta tumbuh-tumbuhan di tanah".

Karena kejahatan yang amat sangat yang dilakukan orang-orang yang berada di kota Sodom dan Gomora tersebut maka Tuhan murka dengan meluluhlantakkan kota tersebut beserta seluruh isinya. Karena kisah ini tertulis dalam Alkitab berarti kejadian ini bukanlah dongeng, cerita isapan jempol tapi riil nyata. Peristiwa itu benar-benar pernah terjadi di bumi, Bukan saja Alkitab yang mencatat,  para ilmuwanpun  juga  telah melakukan penelitian selama 13 tahun dan menyatakan peristima itu benar-benar ada. Mereka meyakini kota Sodom di area yang dinamai Middle Ghore telah diluluhlantakan Tuhan.

Dalam penelitian tersebut ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa kota itu hancur akibat sapuan gelombang meteor yang sangat dahsyat. Dalam penelitian tersebut diketahui kota tersebut dihuni selama sekitar 2.500 tahun, dengan tembok membentang sepanjang 2,5 km, setebal 30 meter dan tingginya 15 meter. Sebuah hipotesa mengatakan bahwa Sodom dan Gomora hancur akibat ledakan kosmik sekitar tahun 1650 SM. Saking besarnya meteor itu sehingga kekuatannya berubah menjadi bola api yang setara dengan senjata nuklir berkekuatan bermega-mega ton. (Sodom dan Gomora - Wikipedia)

Kemurkaan Allah ini merupakan dampak dari salah satu dosa terbesar yang dilakukan penduduk Sodom dan Gomora yaitu dosa perzinahan terutama dosa penyimpangan seks sesama jenis atau homo seksual. Melalui peristiwa ini kemudian muncul kata "sodomi" yaitu hubungan seks antara pria dengan pria.

Jadi jelas dari uraian diatas, asal usul dari penyimpangan seks atau LGBTQ ini adalah dari kejadian Sodom Gomora. Bisa diartikan pula bahwa LGBTQ timbul karena memuncaknya dosa manusia yang berimplikasi pada sakit penyakit, termasuk penyakit kejiwaan, yang akumulasinya dari benih dosa, yang pada akhirnya menimbulkan perilaku penyimpangan seks.

Seseorang mungkin  dilahirkan  dengan kecenderungan terhadap  orientasi seksual  yang  berbeda, sama seperti orang dapat dilahirkan dengan kecenderungan kepada kekerasan dan dosa-dosa lainnya. Ini bukan merupakan dalih untuk hidup dalam dosa dengan mengikuti keinginan dosa mereka. Tetapi  Alkitab  tidak  menggambarkan  homoseksualitas  sebagai  dosa  yang  "lebih  besar" dibanding dosa-dosa lainnya. Semua dosa  adalah kekejian dan tidak menyenangkan Tuhan.

LGBT hanyalah salah satu dari sekian banyak hal yang dicantumkan dalam 1 Korintus 6:9-10 yang  menghalangi  seseorang  dari  Kerajaan  Allah.  Menurut  Alkitab,  pengampunan  Allah tersedia  bagi  kaum  LGBT,  sama  seperti  bagi  orang  yang  berzinah,  penyembah  berhala, pembunuh, pencuri dan  lain-lain. Allah juga menjanjikan kekuatan untuk menang terhadap dosa, termasuk homoseksualitas, kepada setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus untuk keselamatan mereka. Allah berinisiatif untuk memulihkan persekutuan Allah dengan manusia.

Allah telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, Yesus Kristus untuk menyelamatkan manusia (Yohanes  3:16) dan  di dalam  kematian-Nya, Yesus  menjadikan manusia  yang ada  dalam Kristus sebagai ciptaan yang baru (2 Korintus 5:15,17). Untuk melakukan pekerjaan baik yang dipersiapkan Allah sebelumnya, Ia mau supaya kita hidup di dalamnya (Efesus 2:10) SPOUDE Tuhan Yesus memberkati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun