Mohon tunggu...
Harry Wiyono
Harry Wiyono Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Hamba Tuhan

Sebagai : 1. Wakil Gembala GGP Betesda Pamulang 2. Sebagai wartawan sejak tahun 1984 3. Researcher di MRI (Market Riset Indonesia) 4. Researcher di Ecbis Rescons 5. Researcher di CDMI

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

LGBTQ yang Menciptakan Siapa

26 Mei 2023   08:15 Diperbarui: 26 Mei 2023   08:32 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam penelitian tersebut ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa kota itu hancur akibat sapuan gelombang meteor yang sangat dahsyat. Dalam penelitian tersebut diketahui kota tersebut dihuni selama sekitar 2.500 tahun, dengan tembok membentang sepanjang 2,5 km, setebal 30 meter dan tingginya 15 meter. Sebuah hipotesa mengatakan bahwa Sodom dan Gomora hancur akibat ledakan kosmik sekitar tahun 1650 SM. Saking besarnya meteor itu sehingga kekuatannya berubah menjadi bola api yang setara dengan senjata nuklir berkekuatan bermega-mega ton. (Sodom dan Gomora - Wikipedia)

Kemurkaan Allah ini merupakan dampak dari salah satu dosa terbesar yang dilakukan penduduk Sodom dan Gomora yaitu dosa perzinahan terutama dosa penyimpangan seks sesama jenis atau homo seksual. Melalui peristiwa ini kemudian muncul kata "sodomi" yaitu hubungan seks antara pria dengan pria.

Jadi jelas dari uraian diatas, asal usul dari penyimpangan seks atau LGBTQ ini adalah dari kejadian Sodom Gomora. Bisa diartikan pula bahwa LGBTQ timbul karena memuncaknya dosa manusia yang berimplikasi pada sakit penyakit, termasuk penyakit kejiwaan, yang akumulasinya dari benih dosa, yang pada akhirnya menimbulkan perilaku penyimpangan seks.

Seseorang mungkin  dilahirkan  dengan kecenderungan terhadap  orientasi seksual  yang  berbeda, sama seperti orang dapat dilahirkan dengan kecenderungan kepada kekerasan dan dosa-dosa lainnya. Ini bukan merupakan dalih untuk hidup dalam dosa dengan mengikuti keinginan dosa mereka. Tetapi  Alkitab  tidak  menggambarkan  homoseksualitas  sebagai  dosa  yang  "lebih  besar" dibanding dosa-dosa lainnya. Semua dosa  adalah kekejian dan tidak menyenangkan Tuhan.

LGBT hanyalah salah satu dari sekian banyak hal yang dicantumkan dalam 1 Korintus 6:9-10 yang  menghalangi  seseorang  dari  Kerajaan  Allah.  Menurut  Alkitab,  pengampunan  Allah tersedia  bagi  kaum  LGBT,  sama  seperti  bagi  orang  yang  berzinah,  penyembah  berhala, pembunuh, pencuri dan  lain-lain. Allah juga menjanjikan kekuatan untuk menang terhadap dosa, termasuk homoseksualitas, kepada setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus untuk keselamatan mereka. Allah berinisiatif untuk memulihkan persekutuan Allah dengan manusia.

Allah telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, Yesus Kristus untuk menyelamatkan manusia (Yohanes  3:16) dan  di dalam  kematian-Nya, Yesus  menjadikan manusia  yang ada  dalam Kristus sebagai ciptaan yang baru (2 Korintus 5:15,17). Untuk melakukan pekerjaan baik yang dipersiapkan Allah sebelumnya, Ia mau supaya kita hidup di dalamnya (Efesus 2:10) SPOUDE Tuhan Yesus memberkati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun