Mohon tunggu...
Harry Wiyono
Harry Wiyono Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Hamba Tuhan

Sebagai : 1. Wakil Gembala GGP Betesda Pamulang 2. Sebagai wartawan sejak tahun 1984 3. Researcher di MRI (Market Riset Indonesia) 4. Researcher di Ecbis Rescons 5. Researcher di CDMI

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

LGBTQ yang Menciptakan Siapa

26 Mei 2023   08:15 Diperbarui: 26 Mei 2023   08:32 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pada waktu itu orang yang memiliki perilaku seperti ini tidak banyak diperbincangkan dan tidak banyak dipermasalahkan, apalagi mendapat tekanan atau intimidasi dari seseorang. Masyarakat waktu itu menganggap sesuatu yang tidak membahayakan, apalagi dianggap sebagai perusak moral bangsa. Dan waktu itu tidak ada adegan-adegan yang dipertontonkan. Intinya menganggap waktu itu wandu atau LGBTQ itu lumrah di pandangan masyarakat.

Kembali pada pokok permasalahan siapa yang menciptakan LGBTQ. Terus terang sampai sekarang belum ada satupun orang yang bisa memastikan asal usul LGBTQ ini. Karena seperti disebutkan diatas pada dasarnya Allah menciptakan manusia hanya pria dan wanita dan tidak mungkin manusia menciptakan manusia. 

Allah menciptakan manusia tentu saja punya tujuan. Tujuannya adalah  supaya manusia dapat beranak cucu dan bertambah banyak sehingga memenuhi isi bumi. Itulah sebabnya Tuhan menciptakan laki-laki dan perempuan yang memiliki ciri dan kodrat yang berbeda. 

Kodrat ini jelas tidak bisa ditukar, artinya seorang laki-laki tidak mungkin bisa berubah menjadi perempuan, sebaliknya seorang perempuan juga tidak mungkin bisa menjadi laki-laki. Jadi jelas jika sekarang ini ada seorang laki-laki menyerupai atau memiliki ciri sebagai perempuan, dan perempuan punya ciri seorang laki-laki, itu namanya sudah menyalahi kodrat yang Allah tentukan.

Tentunya kita tahu, apa penyebab manusia jatuh dalam dosa. Penyebab utamanya adalah karena manusia menyalahi, melanggar dan merusak kodrat yang Allah tentukan. Kodrat manusia adalah manusia ciptaan, bukan pencipta. Namun manusia ingin mensejajarkan dirinya seperti sang pencipta yaitu Allah sendiri. Saat itulah manusia jatuh dalam dosa. Kehidupan manusia sudah dipenuhi dengan dosa, bahkan ketika masih ada dalam kandungan manusia sudah memiliki dosa, yaitu dosa keturunan dari orang tua.

Salah satu dampak dari pada dosa adalah timbulnya penyakit. Sebelum manusia jatuh dalam dosa, manusia tidak pernah merasakan penyakit apapun juga, tetapi setelah manusia jatuh dalam dosa sejak saat itu semua jenis penyakit mengintai dalam kehidupan manusia. Itulah sebabnya sekalipun ilmu kedokteran terus maju dan berkembang pesat, tetapi laju perkembangannya tidak bisa mengejar laju perkembangan penyakit yang ada.

Kalau ada para pengamat yang mengatakan LGBTQ itu bukan penyakit, namun kenyataannya LGBTQ ini dapat menular. Penularan bisa terjadi karena pergaulan. Menurut pengamat faktor terbesar penyumbang  kekacauan perilaku seksual ini adalah karena adanya pergaulan dan lingkungan yang yang tidak baik. Faktor lainnya adalah karena maraknya penyebaran pornografi di berbagai media cetak, tayangan televisi dan internet. Melalui media-media tersebut  memicu keinginan anak atau seseorang untuk mencoba atau menirunya. Penyebab penyebaran perilaku LGBTQ juga sangat mudah terjadi pada komunitas pengguna narkotika dan obat-obatan terlarang.

Masih banyak  factor lainnya yang bisa menyebabkan tertularnya perilaku LGBTQ ini diantaranya karena factor keluarga. Kadang-kadang orang tua tidak sadar, ketika orangtua memperlakukan kasar atau tidak senonoh kepada anak-anak, itu akan membuat trauma bagi si anak, pada akhirnya si anak beranggapan semua pria/perempuan bersikap kasar, bengis dan jahat.  

Kondisi seperti inilah yang kemudian memungkinkan si anak merasa benci pada orang itu. Terjadinya perilaku seks yang salah bisa juga dikarenakan adanya pola asuh orang tua yang salah. Selain beberapa factor tersebut, penyebab meningkatnya perilaku LGBTQ selama ini juga dikarenakan karena lemahnya pengetahuan tentang agama.

Kembali pada awal mulanya dosa. Setelah manusia jatuh dalam dosa maka mulai saat itu semua jenis sakit penyakit ada pada manusia termasuk perilaku LGBTQ ini.  Oleh karena itu tidak salah apabila Allah murka. Kemurkaan Allah ini diwujudkan melalui diturunkannya hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora, yang benar-benar diketahui orang-orang yang berada di kota tersebut memang sudah bejat moralnya (Kejadi 19:24-25). Itulah sebabnya Allah menunggangbalikkan kota-kota itu dan Lembah Yordan dan semua penduduk kota-kota serta tumbuh-tumbuhan di tanah".

Karena kejahatan yang amat sangat yang dilakukan orang-orang yang berada di kota Sodom dan Gomora tersebut maka Tuhan murka dengan meluluhlantakkan kota tersebut beserta seluruh isinya. Karena kisah ini tertulis dalam Alkitab berarti kejadian ini bukanlah dongeng, cerita isapan jempol tapi riil nyata. Peristiwa itu benar-benar pernah terjadi di bumi, Bukan saja Alkitab yang mencatat,  para ilmuwanpun  juga  telah melakukan penelitian selama 13 tahun dan menyatakan peristima itu benar-benar ada. Mereka meyakini kota Sodom di area yang dinamai Middle Ghore telah diluluhlantakan Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun