Masalah bau badan mungkin sudah menjadi persoalan paling umum yang terjadi pada masyarakat Indonesia khusus pada pria. Bau yang terkadang tidak tercium oleh diri sendiri tetapi tercium pada orang lain yang sangat menggangu. Cara paling umum untuk mengatasi masalah ini dengan menggunakan deodorant atau juga disebut perispirant.
Namun kurang diketahui orang adapula antiperispirant yang dalam bentuk produknya serupa dengan deodorant, tetapi memiliki beberapa perbedaan yang mendasar. Perbedaan itu sebagai berikut:
Klasifikasi Produk
Perbedaan pertama, produk deodorant digolongkan sebagai produk kosmetik. Sedangkan anti-perispirant tergolong sebagai obat. Itulah yang mengapa antiperspirant biasanya atas konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.Â
Cara Pemakaian
Lalu dari segi pemakaian, deodorant disemprotkan atau dioleskan pada area ketiak saja yang merupakan sumber utama bau badan dan tidak disarakan digunakan pada area lain. Sedangkan antiperspirant dibisa digunakan tidak hanya diketiak tetapi di area tubuh lain seperti dada, punggung.
Manfaat/Kegunaan
Kemudian dari manfaat, perispirant atau deodorant bermanfaat untuk menghilangkan atau menyamarkan bau badan dan tidak bisa mengendalikan keringat. Sebaliknya, antiperspirant berfungsi untuk mengendalikan keringat berlebih tapi tidak bisa menghilangkan bau badan yang muncul.
Mana yang lebih baik?
Jika muncul pertanyaan diantara deodorant atau antiperspirant yang lebih baik? Jawabannya tergantung. Bila masalah yang dihadapi hanya persoalan bau badan disarankan menggunakan deodorant.
Lalu masalah keringat berlebih lebih disarankan menggunakan antiperspirant terlebih lagi ada beberapa kasus bau badan yang muncul dari keringat berlebih sehingga penggunaan antiperspirant lebih cocok digunakan.
Sebenarnya sudah banyak produk yang menawarkan deodorant sekaligus antiperspirant dalam satu produk yang mempermudah banyak orang karena tidak perlu membeli dua produk sekaligus.
Akan tetapi perlu diperhatikan penggunaan perispirant atau deodorant dan antiperspirant ada beberapa kasus muncul ruam, gatal, atau kulit menjadi merah bisa jadi disebabkan oleh alergi. Maka dari itu jika muncul gejala-gejala tersebut perlu dikonsultasikan ke dokter terlebih dahulu. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H