Mohon tunggu...
Harrist Riansyah
Harrist Riansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Lulusan Jurusan Ilmu Sejarah yang memiliki minat terhadap isu sosial, ekonomi, dan politik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hubungan Malaka dengan Kerajaan-Kerajaan di Sekitarnya

4 Februari 2023   09:00 Diperbarui: 4 Februari 2023   09:03 1062
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kampar sendiri pada saat Tome Pires berada disana merupakan kerajaan yang berbatasan dengan Siak dan Campom disisi lain. Didepan Negeri itu juga terdapat Kepualaun Karimun (Carjmom), Celaguy guy dan Kundur (Sabam). Negeri Kampar sendiri merupakan negeri yang gersang dan hanya memberikan sedikit hasil bumi. Namun Kampar tentu memiliki hasil dagang seperti tanaman obat lignaloe,  Emas, Pitch, lilin, dan madu. Dalam hal bahan makanan Kampar merupakan daerah penghasil beras, daging, anggur tampoes. Raja Kampar juga membayar upeti kepada Malaka berupa 4 kati emas, yang nilainya sama dengan 6 conto dan 25 cruzado.

Malaka-Pasai

Kemudian ada Kerajaan Pasai, Pasai sendiri dalam sering muncul dalam kisah-kisah yang ada didalam Sulalatus Salatin, dari berbagai macam Kisah tersebut Pasai memiliki hubungan diplomasi yang cukup baik dengan Malaka, namun terkadang mereka suka terlibat dalam persaingan dagang. Namun bukan dengan adanya hubungan yang baik ini Malaka tidak pernah menyerang Pasai. Menurut salahsatu kisah dalam Sulalatus Salatin Malaka pernah melakukan serangan ke Kerajaan Pasai. Namun alasan penyerangan ini berrbeda seperti Malaka menyerang Siak dan Kampar. Alasan Malaka menyerang Pasai ialah karena Sultan Pasai pada saat itu, Sultan Zainal Abidin, kekusaannya direbut oleh adiknya yang membuat ia pergi ke Malaka dan meminta pertolongan kepada Sultan Mansyur Syah. Sultan Mansyur Syah pun akhirnya mendukung Sultan Zainal Abidin dan menyuruh para bawahannya mengiringi Sultan Zainal Abidin ke Pasai. Pada awalnya Pasukan Malaka mengalami kekalahan di Pasai akibat jumlahnya lebih sedikit daripada Pasukan Pasai. Diceirtakan dalam Sulalatus Salatin, Pasukan Malaka mengalami kekalahan sampai lima kali, baru pada penyerangan selanjutnya pasukan Malaka berhasil memenangkan pertempuran. Kemenangan ini membuat Sultan Zainal Abidin pun kembali menjadi Raja di Pasai.

Ketika Tome Pires datang ke Pasai, Kerajaan in berada pada kondisi yang makmur dan kaya. Mengingat pesaingnya Malaka ditaklukkan oleh Portugis dan kerajaan Pedir sedang mengalami peperangan. Dengan jatuhnya Malaka kepada Portugis membuat Pasai dipadati oleh pedagang-pedangang Muslim (Moor) dan keling. Seperti para pedangang yang berasal dari Bengal, Rum, Turki, Arab, Persia, Gujarat, Keling, Melayu, Jawa, dan Siam. Sebagian penduduknya pun merupakan keturunan dari Bengal. Jumlah penduduk dipasai sendiri diperkirakan pada saat itu kurang lebih 20.000 jiwa. Yang dalam Suma Oriental Pires mengatakan bahwa kerajaan Pasai ini dipimpin oleh seorang muslim setelah para pedagang Moor melakukan hal licik kepada raja Pagan yang menguasai Pasai pada 160 tahun sebelum Pires datang ke Pasai.

Wilayah Pasai sendiri menghasilkan 8.000-10.000 bahar merica setiap tahunnya. Dan juga menghasilkan Sutra dan Kemenyan. Para pedagang yang menggunakan Jung dan kapal di pasai mayoritas merupakan orang-orang Gujarat, Keling, Bengal, Pegu, Siam, Kedah, dan Beruas.

Dari penjalasan diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan Malaka dengan Kerajaan ataupun negeri disekitarnya dari penjelasan diatas ada Negeri Siak dan Kampar yang menjadi wilayah kekuasaan Malaka yang dimana rajanya harus membayar upeti ke Raja Malaka. Namun sebenarnya masih ada beberapa negeri lain disumatera yang merupakan daerah kekuasaan/taklukkan Malaka. Yang biasanya negeri taklukkan Malaka hanya dipimpin oleh seorang mandarin. Namun ada juga negeri yang bukan merupakan kerajaan taklukkan Malaka seperti Pasai dan Pedir. Hubungan kerajaan-kerajaan ini dengan Malaka pun bisa dibilang masih memiliki hubungan yang baik meskipun terkadang terlibat dalam persaingan perdagangan di Selat Malaka. 

Sumber:

Ahmad, A. S. (1979). Sulalatus Salatin (Sejarah Melayu). Dewan Pustaka dan Bahasa .

Cortesao, A. (2018). Suma Oriental Karya Tome Pires: Perjalanan dari Laut Merah ke Cina & Buku Francisco Rodrigues. (A. Perkasa, & A. Pramesti, Penerj.) Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun