Mohon tunggu...
Harrist Riansyah
Harrist Riansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Lulusan Jurusan Ilmu Sejarah yang memiliki minat terhadap isu sosial, ekonomi, dan politik.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ganjar Tidak Berani Keluar dari PDIP?

4 Desember 2022   14:17 Diperbarui: 4 Desember 2022   16:02 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat hal itu terlihat bahwa suara yang kemungkinan diperoleh Ganjar bila menjadi capres akan berkurang meski dalam jumlah yang sedikit. Namun tetap saja dengan elektabilitas tokoh sekarang ini memperlihatkan selisih yang masih sedikit bahkan tak jarang masih berada di margin of error survei sehingga berkurangnya jumlah pendukung meski dalam jumlah sedikit tetap bisa memengaruhi hasil pemilihan mendatang dan berkemungkinan menguntungkan para pesaing Ganjar dalam kontestasi Pilpres 2024.

Dari ketiga faktor tersebut terlihat bahwa upaya pencapresan Ganjar bila mencoba mencalonkan diri sebagai capres melalui partai lain bukan dari PDIP bisa menyebabkan kegagalan dia dalam pemilihan mendatang karena bisa berpotensi mengurangi jumlah suara yang akan dia dapat dengan kondisi persaingan yang ketat dengan para pesaingnya dengan begitu peluang ia bukan hanya sekadar menjadi capres melainkan menjadi Presiden selanjutnya menggantikan Joko Widodo yang sudah menjabat 2 periode menjadi sulit dan gagal dengan melihat pada situasi elektabilitas dan pemberitaan sekarang ini.

Namun tentu saja dengan waktu pemilihan yang masih lebih dari 1 tahun lagi masih banuak hal yang bisa terjadi dan bukan tidak mungkin beberapa bulan kedepan elektabilitas Ganjar akan semakin naik karena memberanikan diri mencalonkan menjadi capres dari partai lain dan elektablitasnya tidaka akan stagnan seperti sekarang ini karena ketidakjelasan PDIP disamping ada partai lain yang mengumumkan capres dari partainya meski harus membuat koalisi terlebih dahulu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun