Amygdala
Di dalam struktur otak manusia ada bagian yang berhubungan langsung dengan emosi disebut amygdala (almond: bahasa latin). Disebut demikian karena bentuknya seperti kacang almond. Amygdala merupakan komponen yang utama dalam menghasilkan emosi. Amygdala merupakan pusat memori dalam otak, mampu menyimpan memori segala peristiwa yang dalam kehidupan individu. Peristiwa yang mempunyai arti akan lebih mudah diserap amygdala daripada peristiwa yang kurang berarti.
Penjelasan tentang amygdala ini menandakan bahwa munculnya emosi dari diri individu, merupakan proses di dalam otak yang kompleks dan dipengaruhi oleh memori masa lalu. Oleh karena itu, hal ini menegaskan bahwa setiap individu diperbolehkan untuk mempunyai emosi tertentu karena emosi bersifat netral, tidak mempunyai nilai moral, yang mempunyai nilai moral adalah perilaku.
Pola Spesifik Pasutri Yang Bisa Menimbulkan Luka Batin
Terdapat pola perilaku spesifik yang dapat menimbulkan luka batin yang dialami oleh suami istri, yaitu (1) Peningkatan ketegangan/ ekskalasi (saling menjawab sehingga meningkatkan frustrasi, dapat melontarkan sesuatu yang keji dan perkataan yang saling menyakiti). (2) Pelumpuhan pribadi (merendahkan pemikiran dan perasaaan yang diucapkan secara sengaja untuk merendahkan harga diri pasangan). (3) Menarik diri/ penghindaran (salah satu pihak tidak mau untuk diajak berkomunikasi lagi). (4) Penilaian negatif (label negatif  yang diberikan kepada pasangan, sifatnya merusak relasi, tidak adil dan penilaian ini sulit dinetralkan).
Dampak Negatif Luka Batin
Adanya luka batin yang dinampakkan dalam pertengkaran yang berlarut-larut, hilangnya rasa percaya, komunikasi yang memburuk secara drastis, dapat menjadi pemicu perceraian. Â Banyak faktor yang mempengaruhi kasus perceraian selama pandemi COVID-19 diantaranya masalah ekonomi dan Media Sosial (Jabar Antara News, 2021). Disampaikan pula bahwa Media Sosial Pemicu Perceraian (Eva, 2020).
Cara Membangun Relasi Kepasutrian
Terdapat cara yang dapat digunakan untuk mempertahankan relasi kepasutrian, yaitu (1) Minta Maaf/ Saling Memaafkan; a) perlu untuk pasutri mengakui kesalahan, menghindari membela diri dan menyalahkan pasangan, Â b) bersiap menerima jika belum dimaafkan, c) berilah waktu saat pasangan belum memaafkan. (2) Pertahankan Komitmen dan Mendengarkan. Mendengarkan bukan hanya mendengar saja. Mendengarkan dengan sepenuh hati. Mendengarkan yang disertai dengan Bahasa tubuh yang sesuai. Melihat kesiapan pasangan dalam mendengarkanku, itu juga penting.
Rumus Unik Dalam Membangun Cinta Kepasutrian Tetap Menyala
Tambahkan, kalikan, bagikanlah segala hal yang baik untuk pasangan. Kurangi segala hal yang tidak baik untuk pasangan.