Oleh : Harrista Adiati,M.Psi,Psikolog
Hari ini, 22 Desember 2020 kita memeringati Hari Ibu, dengan tema Perempuan Berdaya Indonesia Maju (Nasucha, 2020). Ada sesuatu yang membedakan dengan peringatan Hari Ibu sebelumnya. Hari Ibu tahun 2020 ini diperingati di dalam masa Pandemi Covid 19. Inilah proses menorehkan sejarah bagi dunia.
Satuan Tugas Penanganan COVID-19 menyebutkan bahwa pada tanggal 21 Desember 2020 di Indonesia  terdapat 671.778 orang yang terkonfirmasi Positif, 546.884 orang sembuh, 20.085 orang meninggal. Satuan Tugas Penanganan COVID-19 juga menjelaskan bahwa data terkonfirmasi positif meningkat jika dibandingkan hari-hari sebelumnya, namun demimikian jumlah kesembuhan pasien juga meningkat.Â
Terkait data jumlah perempuan yang terpapar Covid 19, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 juga mencantumkan ada 48,8% perempuan yang terkonfirmasi positif, 51,3% dirawat/ isolasi, 49,8% sembuh, 43,3 % meninggal. Hal ini menandakan bahwa kita semuua masih harus waspada dalam menghadapi pandemi ini.
Andriani (2020) menyampaikan bahwa terdapat survei kepada para ibu rumah tangga akibat pandemi ini. Survey tersebut menunjukkan 60% responden terdampak di aspek ekonomi, 37% mengalami kecemasan terhadap pandemi, 3% kesulitan saat mendampingi anak belajar secara online.
Republika.co.id. (2020) mencantumkan survey dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yaitu terdapat beban domestik berlipat saat pandemi Covid 19 yang dialami oleh para Ibu, terutama dalam mengurus anak.
Hal serupa juga dialami oleh tenaga kesehatan perempuan, yang dalam masa pendemi berjuang memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat. Para tenaga kesehatan perempuan ini pun mengalami dampak pandemi. Pernyataan tersebut selaras dengan yang disampaikan oleh Nastitie (2020) yang menyebutkan 70 persen tenaga kesehatan di Indonesia adalah perempuan. Ini merupakan kelompok rentan karena menjalankan peran berlapis yaitu sebagai ibu trumah tangga, tenaga medis, dan anggota masyarakat.
Pandemi Covid 19 berdampak pada berbagai sisi, menuntut adanya perubahan aktivitas yang dilakukan. Termasuk kegiatan pembelajaran sekolah dan kegiatan perkantoran yang dialihkan di rumah. Tidak hanya bagi para ayah, para ibu pun dituntut untuk pandai mengatur waktu dalam mengerjakan dan mengelola kegiatan seluruh anggota keluarga. Situasi ini dapat menjadi pemicu munculnya kelelahan hingga alami stress (Halo Doc. 2020).
Perempuan Berdaya Indonesia Maju adalah tema yang sangat tepat untuk menguatkan para Ibu di kala Pandemi. Dimana Ibu adalah sosok perempuan yang menjadi kekuatan sukacita keluarga, sumber pembawa kehidupan untuk suami dan anak-anak.
Apabila saat ini para Ibu sedang merasa letih dan cemas dalam menghadapi pandemi, bahkan jika saat ini ibu sedang berjuang dalam sakit melawan Covid 19 tetaplah bertahan dan berjuang. Jadikanlah ini menjadi sarana dalam menjalankan tugas sebagai ibu di dunia ini.
Pada dasarnya, merasa cemas terhadap pandemi ini adalah perasaan yang wajar. Kita semua merasakan hal yang sama yaitu pandemi ini. Sebagai ibu, tentu saja mempunyai tugas yang tidak mudah. Ada banyak yang mesti dipikirkan dan dilakukan oleh ibu dalam menjaga keluarga. Tentunya dibutuhkan semangat dan kekuatan yang lebih sebagai ibu agar dapat berperan secara optimal terutama dalam menghadapi pandemi ini.
Untuk membangun kekuatan sebagai ibu dalam menghadapi pandemi ini, berikut adalah beberapa alternatif cara:
- Hayati peran dan fungsi sebagai Ibu
- Diibaratkan ibu adalah jantung keluarga. Detak irama emosi ibu dapat memengaruhi seluruh anggota keluarga. Ibu yang sukacita akan membawa sukacita pula bagi seluruh anggota keluarganya. Peran dan fungsi ibu sebagai pemelihara keluarga, merupakan peran penting, yaitu memelihara kehidupan anggota keluarganya. Memelihara kehidupan berarti menjaga hidup setiap anggota keluarganya tetap berjalan dengan baik. Saat pandemi ini, Â misalnya, anak membutuhkan penyesuaian diri dalam belajar secara online, tentu saja membutuhkan peran ibu untuk dapat mendampingi anak. Ditengah kesulitan penyesuaian diri ini, para ibu diharapkan tetap tenang dan menjalin komunikasi dengan guru dalam membimbing anak.
- Menjaga kesehatan mental
- Tetaplah berpikir positif dalam menghadapi berbagai kesulitan saat pandemi ini. Ambillah sisi positif dari peritiwa yang dialami.
- Membangun rasa sukacita
- Kondisi pandemi ini tidaklah menentu, dan sangat berdampak terutama dalam hal ekonomi dan kesehatan. Apabila permasalahan melanda, tetaplah semangat dalam menghadapinya. Yakinlah bahwa segala sesuatu diberikan oleh Tuhan YME untuk menjadikan kita pribadi yang lebih kuat.
- Tetap produktif
- Ditengah situasi stay at home  tetaplah beraktivitas secara produktif, misalnya berkebun di rumah, membersihkan rumah, menjalankan hobi di rumah seperti olah raga, membaca, bermusik, memasak dll. Termasuk bagi Ibu yang juga merupakan tenaga kesehatan tetaplah semangat dalam berangkat kerja, yakinlah bahwa perjuangan Anda pasti akan menghasilkan buah yang manis.
- Pola hidup sehat
- Jaga asupan makanan bergizi, istirahat cukup, olahraga sederhana untuk Anda dan juga anggota keluarga. Demikian pula dalam melakukan protokol kesehatan, ajarkan kepada anggota keluarga dan lakukan bersama-sama dengan disiplin.
- Mencari social support yang dibutuhkan
- Apabila para Ibu kesulitan dalam menghadapi suatu problem di kala pandemi ini maka carilah bantuan. Misalnya Anda dapat meminta bantuan kepada suami dan anak untuk turut serta membersihkan rumah maupun menyiapkan makanan. Mintalah bantuan kepada saudara, orangtua Anda atau orang yang Anda percaya untuk mendampingi dan menjaga anak saat berada di rumah sementara Anda harus pergi bekerja di luar rumah. Apabila merasa membutuhkan layanan psikologi dalam menguatkan kondisi psikologis Anda, Anda dapat menghubungi layanan psikologi online, maupun mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan yang membuka layanan psikologi.
Pasti ada jalan, bagi para Ibu yang sedang berjuang menjalani pandemi. Ibu adalah sumber sukasita keluarga. Wahai Ibu tetaplah menjaga api sukacita ini, agar keluarga kuat dan mampu bertahan menghadapi pandemi. Perempuan Berdaya Indonesia Maju.
DAFTAR PUSTAKA
Andriani, Dewi. 2020. Ini Masalah yang Paling Banyak Dihadapi Ibu Rumah Tangga Saat Pandemi. . Diunduh Tgl 22 Desember 2020.
Halodoc.com. 2020. Inilah Alasan Pentingnya Me Time untuk Ibu Saat Pandemi. . Diunduh Tgl 22 Desember 2020.
Nastitie, Denty Piawai. 2020. Perempuan Paling Berperan Sekaligus Paling Terdampak Covid-19. h Diunduh Tgl 22 Desember 2020.
Nasucha, Arif Fajar. 2020. Sejarah Hari Ibu di Indonesia. . Diunduh Tgl 22 Desember 2020.
Republika.co.id. 2020. Ibu Alami Beban Berlipat Saat Pandemi Covid-19. Â Diunduh Tgl 22 Desember 2020.
Satuan Tugas Penanganan COVID-19. 2020. Data Sebaran Covid 19 Update terakhir 21-12-2020. . Diunduh Tgl 22 Desember 2020.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H