Dalam setiap perjalanan, tentu kita ingin selamat, aman dan nyaman hingga sampai ke tujuan, termasuk dalam penerbangan.
Keselamatan penerbangan merupakan tujuan utama dalam sebuah penerbangan. Kenyamanan adalah target nomor 4 dan target no 1,2 dan 3 adalah keselamatan. Hal tersebut sudah menjadi komitmen dari segenap stakeholder yang berkepentingan dalam proses penerbangan.Â
Saat yang paling krusial adalah saat take off. Saat ini konsentrasi semua pihak harus 100% tidak boleh ada kesalahan sedikit pun. Jika ada kesalahan 1% saja bisa fatal akibatnya.
Itulah mengapa lampu kabin harus diredupkan agar kita bisa konsentrasi jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Juga harus mematikan smartphone agar signalnya tidak mengganggu komunikasi pilot dengan ATC.Â
Kebiasaan penumpang juga sangat berpengaruh pada proses penerbangan. Pihak berwenang sangat tidak mentolerir penumpang yang terlambat, karena jika dilayani dampaknya sangat berpengaruh terhadap proses penerbangan.Â
Batas waktu check in 30 menit sebelum jadwal penerbangan. Hal ini ditetapkan untuk mempersiapkan penerbangan sebelum take off seperti menyusun berat bagasi yang sesuai dengan kapasitas. Jika ada yang terlambat dan diberi toleransi tentu akan mengubah jumlah kapasitasnya. Itulah mengapa jika ada yang check in last minutes, mereka tidak menerima bagasi lagi karena sudah closing dan harus dibawa ke kabin.
Alhamdulillah selama 20 tahun menggunakan jasa penerbangan, saya tidak pernah terlambat check in, apalagi sampai ketinggalan pesawat. Hal ini karena saya selalu memegang prinsip "lebih baik lama menunggu di bandara, daripada berangkat terburu-buru". Ini cocok sekali dengan Metode 3-2-1 yang disarankan oleh Dirjen Perhubungan Udara.
Maksud dari 3-2-1 adalah 3 jam  keberangkatan kita sudah di bandara. Kalau sudah sampai kita bisa santai, makan, dan melakukan kegiatan lainnya. 2 jam sebelum keberangkatan kita bisa check in karena sudah dibuka. Keuntungan check in awal kita masih bisa pilih tempat duduk. Favorit saya di jendela karena bisa lihat pemandangan kalau siang. Namun kadang saya disarankan duduk di dekat pintu darurat. Biasanya memang disarankan untuk diisi laki-laki agar dapat membantu pramugari jika keadaan darurat. Paling sebel kalau kebagian dekat toilet, kadang suka dikasih 2000-an sama orang yang ke toilet. Dikira tukang jaga WC umum hehe.
Dan 1 jam sebelum take off, kita sudah duduk manis di ruang tunggu. Tinggal nunggu panggilan aja dan berdoa semoga tidak delay. Â
Itulah tips yang saya gunakan selama ini dan hasilnya tidak pernah terlambat atau Ketinggalan pesawat.
Selain itu ada beberapa tips tambahan yang dapat ditetapkan agar penerbangan yang kita jalani akan aman dan nyaman yaitu :Â
Jangan Bawa Barang yang Aneh Aneh
Saat memasuki bandara, seluruh badan dan barang bawaan akan melalui gate scan dan xray. Seluruh unsur logam akan terdeteksi dan berbunyi beep. Jangan panik, keluarkan saja semuanya. Biasanya yang terdeteksi itu uang koin, sabuk yang ada unsur logam, lighter dan jam tangan. Biar gak repot sebaiknya barang-barang tsb tidak perlu dibawa. Uang koin kasih aja semua ke pak ogah, sabuk yang kulit dan plastik aja. Untuk korek dan gunting pasti akan disita. Tumbler juga harus dikosongkan. Kalo ntar haus, tinggal nanti minta aja sama pramugari (pesawat tertentu). Jika tanpa hambatan di atas, tentu kita akan cepat lolos dan tidak menghambat perjalanan.
Bawa Tas atau Ransel 7 Kg
Untuk tas atau ransel yang akan dibawa ke kabin maksimal ukuran adalah sebesar 7 kg. Hal ini agar tas tersebut masuk ke dalam bagasi yang ada di bagian atas tempat duduk. Kadang suka ribet juga kan kalo liat orang bawa tas segede gaban terus dipaksa masuk bagasi atas. Selain bikin orang jadi antri lama, juga bikin kerjaan baru buat pramugara/i karena harus dibawa ke bagasi bawah jika terpaksa.
Barang di Bagasi
Untuk barang-barang yang akan dibawa masuk bagasi saat check in sebaiknya kapasitasnya sesuai dengan free kapasitas maksimal. Kalau lebih tentu harus membayar kelebihan bagasi kan? Jadi barang-barang yang benar2 spesial saja yang dibawa. Nggak lucu kan kalo biaya over bagasi melebihi harga barang bawaannya sendiri.
Flight Mode : On
Saat seperti di pesawat inilah flight mode yang ada di setiap smartphone dapat digunakan. Dengan mengaktifkan flight mode on jaringan internet dan data otomatis mati. Kita tidak dalam melakukan aktifitas online. Hal ini dilakukan karena takut dianggap mengganggu sinyal penerbangan. Namun aktifitas lain dapat dilakukan dengan menggunakan smartphone selama terbang seperti mendengarkan koleksi lagu, nonton film, bermain game, atau memotret. Tapi jangan foto pramugari ya.
Pada bagian depan kursi terdapat kantong yang menyediakan majalah dan brosur berisi doa perjalanan dalam berbagai penganut agama di Indonesia. Silahkan baca sesuai agama masing-masing, semoga perjalanan lancar tanpa suatu hambatan. Jadi jangan lihat majalah yang ada flight shop nya aja ya.
Jadilah Sobat Aviasi
Sobat Aviasi adalah komunitas yang dibentuk oleh Direktorat Jendral Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. Komunitas ini memberikan informasi seputar dunia penerbangan dan aturan apa saja yang harus dijalani. Untuk informasi lebih lengkap dapat dilihat di website resminya www.selamanya.id dan bergabung dengan menjadi follower pada akun instagram www.instagram.com/djpu151 dan facebook www.facebook.com/djpu151 banyak informasi yang diberikan lho, termasuk dengan infografis dan videograpis yang memudahkan orang untuk mengetahui informasinya. Beberapa ilustrasi gambar pada tulisan ini juga saya ambil dari sana. Izin pinjam ya hehe.
Berikut ini video "Tips Selamat, Aman dan Nyaman" yang pernah saya buat di YouTube beberapa waktu lalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H