Mohon tunggu...
Siti Suharni
Siti Suharni Mohon Tunggu... Editor lepas - Suka menulis

ibu rumah tangga yang suka baca dan film India

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Alasan Generasi Milenial dan Gen Z Harus Belajar Bahasa Jepang

29 Agustus 2023   06:46 Diperbarui: 29 Agustus 2023   17:13 713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar bahasa Jepang sebagai modal masa depan (gambar: freepik)

“Mas Xi, gambarmu mau dibeli sama teman ayah di Jepang. Boleh nggak? Dia seorang dosen di Jepang.” Demikian perkenalan awal buah hati kami dengan “sesuatu” yang berbau Jepang. Gambar hasil karya Xi dibeli dengan harga yang baginya terbilang sangat fantastis dibanding dengan jumlah uang sakunya sebulan. 

Doodle tentang Covid-19 yang dibeli dosen di Jepang (Foto: dok. pri)
Doodle tentang Covid-19 yang dibeli dosen di Jepang (Foto: dok. pri)

Itu pun masih ditambah dengan kiriman paket dari sang dosen di Universitas Waseda tersebut berupa alat menggambar yang sangat bagus dan mewah. “Aku jadi pengen belajar bahasa Jepang, Yah. Susah nggak sih?”

Seketika kami berpikir bahwa belajar bahasa Jepang itu, jujur saja, sering kali berbiaya mahal, susahnya minta ampun, dan mungkin sulit bagi kami mengakses tempat belajar bahasa Jepang yang bagus. Bayangan untuk meraih cita-cita bisa belajar dan berkarier atau bahkan sekadar berkunjung ke Jepang jadi tampak begitu mustahil.

Pemikiran itu agaknya perlu diubah ketika seorang Edis Jun memberi jaminan bahwa ia memiliki metode pengajaran bahasa Jepang yang diklaimnya sebagai yang tercepat dan satu-satunya di dunia. WaGoMu #JapaneseClass yang menjadi platform bahasa Jepang otodidak menjamin para siswanya bisa menguasai bahasa Jepang (level N4) dalam waktu 15 hari di mana di tempat lain bisa membutuhkan waktu minimal tiga bulan.

Melalui teknik unik Wagomu, seperti menggunakan KANA Card, kita yang belum memiliki kemampuan sedikit pun bisa membaca Hiragana dan Katakana cukup dalam waktu satu jam.

KANA Card yang unik (Sumber: dok. Wagomu)
KANA Card yang unik (Sumber: dok. Wagomu)

Mengenai kendala biaya, Kang Edis memberi solusi bahwa jika ingin belajar mudah dan gratis, kita bisa melihat pembelajaran Wagomu melalui YouTube. Akan tetapi, jika kita ingin memiliki kemampuan minimal bisa membaca koran di sana atau ikut kuliah di kampus Jepang, maka level Nihongo (N) yang harus kita kuasai adalah setingkat N3 dari secara keseluruhan level N5-N1.

Belajar bahasa Jepang asyik dan menarik tanpa bikin panik

Belajar ala Wagomu memang sangat cocok dengan pola karakter generasi milenial dan gen Z yang menyukai kepraktisan. Kita dipandu oleh mentor profesional minimal berlevel N2 (atau native speaker) untuk menguasai 25 bab pada Minna no Nihongo melalui grup WhatsApp yang interaktif. Kepraktisan belajar bahasa Jepang bisa diperoleh tanpa meluncur ke tempat kursus secara fisik sehingga kita bisa lebih produktif dan efisien. 

Meski belajar bahasa Jepang dengan santai, Wagomu dirancang dengan target yang jelas. Itulah sebabnya Edis berujar, "Jangan masuk lembaga mana pun sebelum mencapai level N4!" kini bukan sekadar angan-angan. Edis mewanti-wanti agar para pembelajar bahasa Jepang tidak tertipu dengan lembaga yang tidak memiliki value Japanese Class. Ia bertekad untuk meningkatkan akselerasi agar siswa atau tenaga kerja dari Indonesia memiliki standar level bahasa Jepang yang mumpuni. 

Peluang kerja di bidang industri sangat terbuka di Jepang. (Sumber: japantravel.id)
Peluang kerja di bidang industri sangat terbuka di Jepang. (Sumber: japantravel.id)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun