Kiprah Heri sebagai koordinator Komunitas Lereng Medini membuktikan bahwa sastra bisa tumbuh dan berkembang di mana saja serta bisa dinikmati oleh siapa saja. Tak melulu oleh mereka yang berjuluk sastrawan atau mereka yang berpenampilan eksentrik dan hadir di perhelatan sastra bergengsi.
Dari Heri kita juga belajar tentang semangat untuk hari ini dan masa depan Indonesia yang terkandung dalam sastra, tentang spirit bekerja tanpa lelah, dan memberi pengaruh melalui kehalusan akal budi, suburnya imajinasi, juga lahirnya kreasi yang memperkaya hati.Â
Pada akhirnya, sumbangsih sastra lambat laun akan menghaluskan rasa atau budi pekerti, merangsang imajinasi, dan melahirkan kreasi atau daya cipta sehingga pola-pola budaya luhur bangsa yang sempat tercabik dan tercerabut dari akarnya akibat dampak globalisasi informasi dan teknologi akan mencari pijakannya kembali.Â
Heri telah meyakini bahwa jika sastra mampu bergeliat dari pelosok desa di Lereng Medini, maka sastra pun bisa bergeliat di mana pun, sesederhana apa pun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H