Mohon tunggu...
Siti Suharni
Siti Suharni Mohon Tunggu... Editor lepas - Suka menulis

ibu rumah tangga yang suka baca dan film India

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Tiga Modus Penipuan yang Kini Marak dan Wajib Diwaspadai

9 Mei 2023   19:13 Diperbarui: 9 Mei 2023   19:19 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Awas penipuan digital mengintai. (Foto: pexels/Tara Winstead)

Kadang ada pula yang mengirimkan file Apk betuliskan undangan seperti yang juga dialami oleh suami saya. Kalau sudah begini, abaikan saja. Segera blokir dan hapus pesan itu tanpa mengkliknya sama sekali. Karena data kita bisa bocor dan dipergunakan secara ilegal, termasuk peretasan ke akun finansial.  

3. Makelar barang elektronik  

Modus terakhir ini adalah penipuan di bidang perdagangan. Saya bisa ceritakan karena suami saya lagi-lagi pernah mengalaminya sendiri. Dan ternyata banyak dialami oleh teman bloger di mana-mana.

Modusnya, penipu mencatut nama dan foto seorang yang sudah dikenal oleh calon korban. Menggunakan nomor WhatsApp lain, penipu berharap bisa mengelabui penerima dengan modus tawaran jual beli barang elektronik.

Uniknya, pelaku penipuan seolah telah mempelajari gaya berbicara atau kebiasaan orang yang diaku saat berkomunikasi. Inilah yang kerap membuat korban terkecoh.

Mereka akan mengajak calon korban untuk menjual alat elektronik, seperti laptop dan kamera yang dibeli dengan harga murah dan oleh karena itu bisa dijual dengan keuntungan berlipat. Alasannya kantor penipu sedang cuci gudang dan ia butuh mitra yang punya modal.

kalau tergiur dan keburu transfer sebagai makelar, ya otomatis kita bakal tertipu. Barang tak akan pernah dikirimkan. Untungnya teman bloger yang diincar penipu itu segera menelepon nomor WhatsApp suami saya untuk mengonfirmasi ajakan kulakan barang. Ia pun selamat dari potensi kerugian.

Itulah tiga modus penipuan di dunia digital atau online yang meresahkan. Jangan lupa untuk berdoa saat mengakses gawai karena scammer dan fraudster mengintai dengan berbagai modus yang berubah-ubah. Perbanyak informasi mengenai transaksi digital dengan mengikuti akun resmi seperti LPS, Bank Indonesia, dan akun-akun finansial lainnya.

Pastikan mengecek berkali-kali sebelum mengambil keputusan apalagi mengirimkan uang dalam jumlah besar. Jika suatu hal terdengar terlalu mudah untuk dipercaya, misalnya dapat duit cepat atau keuntungan berlipat tanpa kerja keras, bisa diduga itu modus penipuan.

Berkonsultasilah dengan pasangan, keluarga besar, atau teman saat dirundung kecemasan, apalagi jika mendapat pesan aneh yang tidak kita nantikan. Daripada raib untuk penipu sialan, lebih baik uang ditabung untuk kebutuhan masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun