Mohon tunggu...
Siti Suharni
Siti Suharni Mohon Tunggu... Editor lepas - Suka menulis

ibu rumah tangga yang suka baca dan film India

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Merelakan Pohon Tumbang

12 Desember 2022   12:22 Diperbarui: 12 Desember 2022   13:57 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di jalan menuju kenangan

pohon-pohon tak mungkin diselamatkan

ketika awan dan matahari bersekutu

untuk menahan hujan.

Di sepanjang sungai dalam ingatan

akar-akar merasa kerdil. pohon-pohon tumbang

tanpa pesan yang bisa kita pahami

padahal hari-hari sangat kita kuasai

seperti kita memahami rasa sakit di sekujur bumi

Namun daun-daun senyap

seolah merelakan pohon tumbang

seperti mengerti siapa yang menanam racun dalam bahasa

di jalan-jalan menuju memori

kita tak saling mengenal

tapi selalu berusaha saling menghancurkan.

Ditulis sambil membayangkan balkon apartemen yang memikat saat bercengkerama dengan keluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun