Di menit 11:29 -- 12:17, Yerry berkata: "Kalau dari pandangan gua, semua akan, semua source kebenaran itu akan menjadi, apa ya, bahan dasar untuk kontekstual setiap personal pribadi dan itu berbeda-beda ... tapi source nya satu ... sehingga semua orang rasanya gak bijak kalau diberhanguskan kemerdekaannya berprogresif. Baik itu dia benar atau salah itu tidak bisa dilembagakan ... dan gak bisa dijustifikasi karena dia progresif."
Pandangan Yerry terkait dengan Kristen progresif jelas-jelas adalah pandangan yang salah. Kebenaran pada dasarnya telah dilembagakan oleh Allah. Allah dalam sejarah keluarnya bangsa Israel dari perbudakan Mesir telah melembagakan kebenaran itu sendiri dengan memilih Israel menjadi umat-Nya dan memberikan Taurat untuk mereka taati oleh karena Allah yang adalah kudus, menghendaki agar umat-Nya hidup kudus. Kekudusan Allah adalah kebenaran dan kebenaran itu dilembagakan-Nya kepada umat-Nya. Tatkala umat-Nya tidak hidup kudus, maka Allah menghukum (justification) umat-Nya.
Di menit 16:01 -- 16:33, Yerry berkata : "Gua pemikiran gini ... misalnya gua menggembalakan lo, oke, benar gak kalau tujuan utamanya Tuhan langsung bisa gembalain lo? itu tujuan gua menggembalakan lo ... kalau Tuhan sudah berhasil menggembalakan lo secara langsung sebagai tujuan gua, tugas gua apa? ... makanya jangan, nanti gua gak ada tugasnya."
Yesus memberi perintah dalam Yohanes 21:15-19 dalam percakapan-Nya dengan Petrus, bahwa Yesus berkata "Gembalakanlah domba-domba-Ku" dalam perikop ini jelaslah bahwa penggembalaan atau pemuridan adalah amanat Tuhan Yesus kepada setiap orang (murid-Nya) untuk menggembalakan domba-domba-Nya. Justru Allah memakai umat-Nya atau murid-Nya untuk menjadi rekan sekerja-Nya di dalam menggembalakan umat-Nya. Bukan berarti Allah tidak sanggup menggembalakan umat-Nya secara langsung akan tetapi Allah menghendaki agar umat-Nya bekerja bagia Dia untuk mendatangkan kerajaan-Nya di dunia ini.
Di menit 17:44 -- 18:10, Yerry berkata: "Dalam pemuridan yang efektif kata kuncinya adalah saling, yang kita bangun ni, gua ama lo bangun, saling, gua gak menempatkan sebagai mentor, karena kalau gua menempatkan sebagai mentor ... gua di atas, lo di bawah, tidak ada pertumbuhan signifikan akan terjadi ... karena suatu saat gua juga butuh lo."
Pada bagian ini Yerry menunjukkan "kedunguan" nya dalam berpikir. Dia membuat hirarki antara seorang gembala dengan yang digembalakan. Dia telah gagal memahami cara berpikir pemuridan Kristen sejati. Justru pemuridan dalam kekristenan itu bersifat egaliter, fungsi mentoring dalam pemuridan bersifat fasilitator.Â
Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat Korintus dalam 1 Kor. 3:6 berkata "Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan." Dari ayat ini jelaslah bahwa pertumbuhan iman seseorang bukan tergantung pada siapa mentornya, pendetanya, atau gembalanya, melainkan pada pengalaman imannya bersama Allah.Â
Lantas apa fungsi mentor atau gembala atau pendeta? Mereka adalah alat ditangan Tuhan untuk menyampaikan apa yang Allah kehendaki kepada setiap orang. Roma 10:14-15 mengatakan "Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!" Dari ayat ini jelaslah bahwa orang-orang yang dipilih dan dipakai Allah sebagai mentor, pendeta, atau gembala dalam pemuridan Kristen sejati adalah alat Tuhan untuk membawa kabar baik, karena kedatangan mereka dinantikan oleh banyak orang.
Di menit 29:10 -- 29:18, Yerry berkata: "Gua mempercayai orang bisa bertumbuh di luar gereja karena pertumbuhan source nya dari Tuhan, instrumennya gereja."
Yerry kembali gagal memahami makna sesungguhnya dari gereja. Gereja bukan hanya instrument akan tetapi gereja adalah karya Allah. Gereja adalah perkumpulan orang percaya yang bersifat dinamis yaitu dimulai oleh inisiatif Allah lalu direspons oleh orang percaya.[1] Â Gereja memiliki keunikan karena gereja lahir atas inisiatif Allah, disucikan oleh Allah, lalu Allah memberkati dan memperlengkapi gereja berdasarkan kebutuhannya, setelah itu Allah mengutus gereja menjadi berkat bagi dunia dan menjadi rekan sekerja-Nya.[2] Â Dengan demikian, sesungguhnya Allahlah yang aktif menjadikan atau mendirikan sebuah gereja, sementara orang percaya pasif, meskipun demikian kepasifan orang percaya tetap melibatkan partisipasi dengan merespons tindakan Allah.Â
Amsal 27:17 berkata "Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya." Justru di dalam gerejalah orang percaya mengalamai pertumbuhan iman, sebab tidak mungkin seseorang dapat mengetahui apa yang dia perbuat benar atau salah bilamana tidak ada orang lain yang menilainya. Justru orang lain menjadi sarana yang Allah pakai untuk menyatakan penilaian-Nya terhadap seseorang melalui persekutuan.